Ini Jawaban Dedi Mulyadi saat Ditanya Masalah Kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Debat ketiga Pilkada Jawa Barat kembali digelar pada Jumat malam (22/6). Dalam debat kali ini, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan pertanyaan tentang kesehatan dan pendidikan dari panelis.
Sang panelis bertanya tentang bagaimana cara pasangan calon ini untuk menjamin kesehatan dan pendidikan masyarakat Jawa Barat ke depan. Bagaimana kah jawaban dari pasangan Deddy-Dedi tersebut?
1. Pemprov harus membuat regulasi makanan yang layak dikonsumsi masyarakat
Dedi Mulyadi mendapatkan kesempatan pertama untuk menjawab pertanyaan ini dari panelis. Ia mengatakan jika berbicara tentang kesehatan, ada dua hal yang menjadi prioritas, pertama membangun masyarakat sehat dan pemerintah provinsi membuat regulasi makanan apa yang layak dikonsumsi.
"Membuat audit tanah, air, hingga rakyat Jawa Barat tinggal dalam wilayah harmoni antara alam dan manusia," kata Dedi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/6).
2. Gaji dokter meningkat apabila jumlah pasien semakin menurun
Editor’s picks
Kedua, sambung Dedi, mendorong pertumbuhan percepatan pelayanan publik di bidang kesehatan. Dokter seharusnya tidak hanya berkunjung di kota-kota saja, tapi juga ke wilayah-wilayah kecil.
"Dokter juga kunjung ke desa, tidak hanya ke kota-kota. Gaji dokter tidak hanya didasarkan oleh jumlah pasien, tetapi gaji dokter dibalik," kata dia.
Dedi menjelaskan gaji dokter seharusnya bukan ditentukan dari banyaknya pasien yang diterima, melainkan gaji dokter harus semakin tinggi apabila pasien yang ditangani semakin menurun.
"Semakin menurun jumlah pasien di wilayah dokter bertugas, maka gaji dokter meningkat. Dokter bukan kaya dari obat yang diresepnya, tapi dari rakyat yang sehat," kata dia.
3. Setiap wilayah harus dibangun rumah sakit
Hal lain menangani masalah kesehatan, kata Dedi, rumah sakit harus lebih banyak dibangun di wilayah. Sehingga masyarakat tidak terus merujuk ke rumah sakit besar di kota yang jaraknya juga jauh dari desa.
"Akses rumah sakit yang harus dibangun di seluruh wilayah. Kita tidak mungkin bertumpuk di Hasan Sadikin (rumah sakit) saja. Tapi harus rumah sakit dibangun keempat wilayah. Setiap daerah harus ada rumah sakit rujukan," ujar Bupati Purwakarta itu.