Jokowi Akui Bertemu PKS Diam-diam, PDIP: Bukan untuk Memecah Koalisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Presiden Joko "Jokowi" Widodo ternyata pernah bertemu petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pertemuan tersebut disampaikan langsung Jokowi dalam acara Mata Najwa 'Eksklusif: Kartu Politik Jokowi' di Trans7, Rabu (25/4).
Jokowi mengatakan pertemuan dengan petinggi PKS tersebut berlangsung tertutup dan tak hanya berlangsung sekali. Menanggapi pernyataan Jokowi tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan jika pertemuan Jokowi dengan pimpinan PKS membuktikan jika Jokowi presiden untuk semua golongan.
1. Pertemuan dengan PKS membuktikan Jokowi presiden semua golongan
Basarah mengungkapkan pertemuan Jokowi dengan pimpinan partai politik, termasuk PKS, membuktikan bahwa Jokowi adalah presiden semua golongan. Sebab PKS selama ini sikap politik PKS cenderung berseberangan dengan Jokowi.
“Karena setelah Pak Jokowi terpilih dan dilantik sebagai presiden, sumpahnya adalah sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia. Bukan sumpah golongan tertentu, sumpah kelompok tertentu, apalagi sumpah partai politik tertentu,” ujar Basarah di Gedung DPR RI, Kamis (26/4).
Baca juga: Temui Jokowi di Istana Bogor, PA 212 Bantah Bahas Dukungan untuk Pilpres 2019
2. Jokowi pemimpin yang merangkul
Editor’s picks
Tak hanya itu, Basarah juga menjelaskan jika pertemuan Jokowi dengan berbagai pimpinan partai politik juga membuktikan Jokowi adalah pemimpin yang merangkul, pemimpin yang ingin mengajak semua kekuatan politik di Indonesia untuk bergotong-royong.
“Itulah esensi dari seorang pemimpin yang Pancasilais, pemimpin yang selalu ingin menjaga persatuan nasional, pemimpin yang selalu ingin mengajak semua pihak bergotong-royong membangun negeri ini,” ujarnya.
3. Tidak ada maksud Jokowi membelah koalisi
Basarah tak melihat bahwa pertemuan Jokowi dengan pimpinan PKS sebagai salah satu cara untuk membelah koalisi Gerindra dan PKS. Menurutnya, apabila ada yang berpikiran seperti itu, lanjutnya maka merekalah yang akan membuat perpecahan terjadi.
“Kelompok dan golongan yang menganggap pertemuan dengan Pak Jokowi, silaturahmi Pak Jokowi dengan PKS dengan alumni 212 sebagai satu upaya-upaya memecah belah, justru mereka yang berpikir ingin memecah belah bangsa,” terang dia.
Baca juga: Ini Kata Politikus Senior Golkar soal Pasangan Jokowi-Cak Imin