Jokowi Optimistis MRT dan LRT Bisa Kurangi Kemacetan di Jabodetabek
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyoroti kemacetan yang terjadi di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).
Jokowi mengungkapkan, kemacetan di wilayah ini sudah cukup parah. Bahkan, macetnya sudah membuat kendaraan tidak bisa bergerak.
Untuk mengurangi angka kemacetan, Jokowi mengatakan, pemerintah terus mengelola transportasi umum dengan baik.
"Kita optimis pembangunan MRT, pembangunan LRT, Transjakarta, kereta bandara, kereta commuter, yang juga sangat membantu sekali dalam mengatasi kemacetan di Jabodetabek," kata Jokowi usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).
1. Jokowi minta pengelolaan moda transportasi harus lebih baik lagi
Ke depannya, lanjut Jokowi, moda transportasi yang ada harus dikelola dengan baik. Termasuk pengelolaan urusan jalan.
"Jalan ada yang dimiliki Kementerian PU, ada yang dimiliki DKI, dimiliki Banten, Jawa Barat yang semua tuh kadang-kadang pengelolaannya tidak terpadu, tidak terintegrasi, dan yang terjadi misalnya terkait dengan pemeliharaan, juga sering banyak yang saling menunggu," ujar Jokowi.
2. Masyarakat harus didorong gunakan transportasi umum
Terkait dengan intramoda dan antra moda, Jokowi meminta agar semuanya tetap terintegrasi. Nantinya ke depan, masyarakat juga harus didorong untuk menggunakan transportasi umum yang telah disediakan pemerintah.
"Betul-betul masyarakat kita dorong, sehingga mobil yang ada di jalanan betul-betul bisa berkurang secara besar-besaran," ucap Jokowi.
Editor’s picks
3. Jokowi sebut Jabodetabek harus kehilangan Rp65 triliun akibat kemacetan
Kemudian, Jokowi menyinggung laporan dari Bappenas yang mengatakan, setiap tahunnya Jabodetabek harus kehilangan Rp65 triliun akibat kemacetan. Jokowi pun meminta agar Jabodetabek bisa kembali merancang moda transportasi supaya tidak merugi.
"Kalau kita jadikan barang, ini sudah jadi MRT, jadi LRT, lima tahun sudah jadi barang. Gak mungkin hal seperti ini kita teruskan. Kita harus memulai, harus berani merancang agar semuanya selesai, agar yang Rp65 triliun bisa jadi barang, bukan jadi asap yang memenuhi kota," ungkap Jokowi.
4. Jokowi minta Transit Oriented Development harus dikelola lebih baik
Berkaitan dengan pengelolaan Transit Oriented Development (TOD), Jokowi mengingatkan agar dikelola dengan lebih baik lagi. Sehingga, ada perpaduan antara transportasi perkotaan dengan tata ruang yang telah dirancang.
"Salah satunya strategi peningkatan akses terhadap angkutan umum dengan pembangunan TOD. Intinya kita ingin ada penyederhanaan manajemen, semakin gampang dimulai, gampang mengerjakan, sehinga jangan lempar institusi satu dengan institusi lain," jelas Jokowi.
5. Rapat diikuti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Rapat terbatas tentang upaya mengatasi kemacetan dan pengelolaan transportasi di Jabodetabek ini berlangsung di Istana Negara dan diikuti oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Kerja.
rapat ini juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.