Jokowi: Perlu Disiplin Physical Distancing untuk Cegah Virus Corona

Jokowi juga menanggapi rencana DPR rapid test massal

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengapresiasi masyarakat yang turut menyosialisasikan gerakan physical distancing atau menjaga jarak fisik, guna mengurangi penyebaran virus corona atau COVID-19. Menurut dia, menjaga jarak harus diikuti dengan rasa disiplin, agar virus corona berkurang penyebarannya.

"Saya mengapresiasi gerakan masyarakat turut menyosialisasikan physical distancing, jaga jarak aman yang terus mengingatkan kita semua untuk berdisiplin," ujar Jokowi melalui keterangan persnya, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/3).

1. Mencegah virus corona perlu kedisiplinan tinggi di masyarakat

Jokowi: Perlu Disiplin Physical Distancing untuk Cegah Virus CoronaPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menurut Jokowi, dengan kedisiplinan, penyebaran virus corona dapat berkurang di masyarakat, sehingga kasus virus corona di Indonesia tidak semakin bertambah.

"Karena hanya dengan kedisiplinan yang kuat kita bisa mencegah penyebaran COVID-19," kata dia.

Jokowi mengatakan Indonesia adalah negara besar yang bisa menghadapi pandemik virus corona hingga tuntas.

"Kita bangsa besar, bangsa petarung, bangsa pejuang, insyaallah kita bisa menghadapi tantangan global saat ini," tutur dia.

Jokowi: Perlu Disiplin Physical Distancing untuk Cegah Virus CoronaYang perlu kamu perhatikan jika terpaksa keluar dari rumah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Baca Juga: Ingatkan Kepala Daerah, Jokowi: Kita Semua Harus Satu Visi!

2. Jokowi berharap rapid test diprioritaskan untuk tim medis, PDP dan ODP

Jokowi: Perlu Disiplin Physical Distancing untuk Cegah Virus CoronaGedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. (IDN Times/Helmi Shemi)

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menanggapi rencana DPR yang akan menyelenggarakan rapid test COVID-19 bagi anggota DPR dan keluarganya secara massal. Dia mengatakan tes cepat virus corona itu hanya diprioritaskan bagi tenaga medis dan masyarakat di daerah zona merah.

"Tadi pagi saya telah perintahkan kepada Menkes untuk rapid test yang diprioritaskan adalah dokter dan tenaga medis serta keluarganya terlebih dulu," kata dia.

Selain tenaga medis, Jokowi mengatakan, rapid test juga diprioritaskan bagi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Dan juga para ODP dan PDP serta keluarganya, ini yang harus didahulukan," kata dia.

3. Warga antusias menuju ke rumah sakit darurat

Jokowi: Perlu Disiplin Physical Distancing untuk Cegah Virus CoronaTampak Wisma Atlet yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jokowi juga menanggapi banyaknya pasien yang mengeluh ditolak dan terjadi antrean panjang di Wisma Atlet yang dialihfungsikan menjadi RS Darurat pasien COVID-19. Dia mengatakan semua fasilitas kesehatan yang ada di rumah sakit ini sudah siap.

"Saya melihat semuanya siap, bed siap, ventilator siap, tenaga medis dan dokter siap. Hanya memang saya melihat, masyarakat melihat ini sebagai alternatif. Sehingga, mereka antusias menuju Wisma Atlet semuanya," kata dia.

Jokowi menjelaskan, kapasitas untuk Wisma Atlet saat perhelatan Asian Games 2018, mampu menampung 24.000 orang. Dia yakin ke depan kapasitas penampungan untuk pasien virus corona dapat diperbesar.

"Dan sekarang yang disiapkan baru 3.000, artinya kita ada kapasitas yang longgar. Tapi saya berharap tidak banyak yang ke rumah sakit darurat corona ini, artinya kita semua diberikan kesehatan yang baik oleh Allah SWT," ucap Jokowi.

Baca Juga: Lawan Virus Corona, Jokowi Naikkan Dana Kartu Sembako Jadi Rp200 Ribu 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya