KKB Tembak Kepala BIN Papua, Moeldoko: Operasi Perlu Dievaluasi

BIN menilai KKB masuk tindak separatis terorisme

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menggelar rapat koordinasi terkait perkembangan situasi keamanan terkini di Papua. Dalam rapat tersebut, Moeldoko mengatakan, operasi di Papua harus dievaluasi. Sebab, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terus menimbulkan banyak korban, salah satunya Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.

“Operasi di Papua perlu dievaluasi. Kadang-kadang ada sesuatu yang simpel tapi justru membuat rumit keadaan. Jangan terjebak pada situasi itu, maka harus ada perubahan dan pembenahan,” ujar Moeldoko di Gedung Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Senin (26/4/2021).

Baca Juga: Polri Kantongi Identitas Kelompok Penembak Kepala BIN Papua

1. BIN nilai KKB sudah masuk tindak separatis teroris

KKB Tembak Kepala BIN Papua, Moeldoko: Operasi Perlu DievaluasiKorban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dibawa menggunakan truk menuju pesawat saat evakuasi di Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/Humas Polda Papua)

Sementara, Wakil Kepala (Waka) BIN Letjen TNI Purn Teddy Lhaksmana Widya Kusuma menegaskan, dengan kondisi Papua saat ini, pemerintah punya peluang untuk menuntaskan masalah KKB. Menurutnya, evaluasi operasi di Papua sudah dibahas.

"Operasi penuntasan KKB harus dilanjutkan,” kata Teddy.

Teddy mengatakan, penyebutan nama KKB sudah tidak sesuai. Menurut dia beberapa pihak mengusulkan penyebutan KKB menjadi separatis teroris. Hal ini menjadi sebuah tindak kontra-terorisme melalui Resolusi 1373 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

2. Kepala BNPT sebut kejahatan KKB di Papua bisa diproses secara hukum

KKB Tembak Kepala BIN Papua, Moeldoko: Operasi Perlu DievaluasiKepala BNPT Boy Rafli di Kompleks Istana Negara, Rabu 6 Mei 2020 (Dok. Istimewa)

Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorime (BNPT) Boy Rafli Amar dan Asops Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto menyampaikan, operasi di Papua bukanlah operasi militer, melainkan operasi penegakkan hukum.

“Maka, kejahatan KKB di Papua bisa diproses secara hukum. Tapi keterlibatan TNI di sana terkait masalah kedaulatan negara, sehingga harus totalitas hadapi situasi di Papua,” tutur Boy.

Dalam rapat kali ini, Moeldoko didampingi Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodawardhani mengumpulkan kementerian/lembaga terkait mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), hingga Bupati Kabupaten Intan Jaya.

Melalui rapat tersebut, Moeldoko meminta berbagai masukan untuk mencari solusi terbaik penanganan KKB di Papua.

3. Jokowi perintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk tangkap semua anggota KKB

KKB Tembak Kepala BIN Papua, Moeldoko: Operasi Perlu DievaluasiPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Perlu diketahui, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit menangkap semua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Perintah ini dikeluarkan Jokowi usai gugurnya Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, akibat kontak tembak dengan KKB.

"Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB. Saya tegaskan, tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air," tegas Jokowi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).

4. TPNPB bertanggung jawab atas penembakan kepala BIN Papua

KKB Tembak Kepala BIN Papua, Moeldoko: Operasi Perlu DievaluasiKepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Putu IGP Dani Nugraha Karya yang ditembak di bagian kepala oleh KKB. (Dokumentasi Puspen TNI)

Sementara, Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan Kepala BIN Daerah Papua di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu, 25 April 2021.

Sambom menjelaskan penembakan yang menewaskan Brigjen TNI IGP Danny itu dilakukan pasukan TPNPB yang dipimpin Mayjen Lekagak Telenggen, yang merupakan Komandan Operasi dari Komando Nasional TPNPB. Serangan itu juga melibatkan pasukan TPNPB yang dipimpin Panglima Kodap Puncak Ilaga Brigjen Penny Murib dan Panglima Kodap Sina Brigjen Militer Murib.

“TPNPB pimpinan Mayjen Lekagak Telenggen bertanggung jawab atas penembakan dua anggota TNI. Dalam kontak senjata tersebut, TPNPB tembak anggota TNI. Akan tetapi, kami tidak ada yang kena, dan kami semua aman,” kata Sambom saat dikonfirmasi media setempat, Jubi, Senin (26/4/2021).

Sambom menyebut pasukan TPNPB masih bertahan di Beoga. “Kami dalam (kondisi) siaga satu di lokasi tersebut. Kami juga siap akan kontak senjata dengan aparat TNI dan Polri,” kata dia.

Juru bicara Jaringan Damai Papua Jan Christian Warinussy berharap pihak-pihak yang berkonflik segera menyelesaikan perbedaan ideologi dengan cara-cara damai. Ia berharap aparat negara dan TPNPB duduk bersama menyelesaikan konflik yang telah berlangsung 50 tahun lebih itu.

“Kami senantiasa mendorong dan memberi saran humanis, mengedepankan cara damai melalui dialog untuk menjembatani perbedaan pandangan dan pemahaman,” ujar Warinussy.

Baca Juga: BIN Labeli KKB Papua Sebagai Kelompok Separatis dan Teroris

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya