Dedi Mulyadi Sesalkan Pemecatan Guru yang Pilih Ridwan Kamil

Demokrasi bukan sebuah paksaan

Jakarta, IDN Times - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi, menanggapi kasus seorang guru bernama Robiyatul Adawiyah yang diberhentikan dari tempatnya mengajar karena perbedaan demokrasi.

Robiyatul pun harus rela dipecat dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Kota Bekasi karena dia memilih pasangan calon Ridwan Kamil dan Uu di Pilgub Jawa Barat.

Menanggapi hal tersebut, Dedi mengatakan seharus hal itu tidak terjadi. Menurutnya, menentukan pilihan di Pemilu adalah hak setiap warga negara.

1. Memilih siapapun adalah hak warga negara dalam Pemilu

Dedi Mulyadi Sesalkan Pemecatan Guru yang Pilih Ridwan KamilAntara Foto/Agung Rajasa

Dedi mengungkapkan, setiap orang memiliki hak untuk memilih. Dan itu merupakan bagian dari demokrasi di Indonesia. Sehingga, seharusnya tidak boleh ada paksaan dari pihak mana pun dalam berdemokrasi dan menentukan pilihannya di Pemilu.

"Ya menurut saya gak boleh ya. Setiap orang kan punya hak untuk menentukan pilihan, tidak ada kata pecat memecat, mari kita berdemokrasi dengan baik," kata Dedi di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (2/7).

2. Siapapun pemenangnya harus dihormati

Dedi Mulyadi Sesalkan Pemecatan Guru yang Pilih Ridwan KamilANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Dedi menyampaikan bahwa melalui demokrasi yang jujur dan tidak ada paksaan, nantinya siapapun yang menang harus dihormati. Seperti yang ia sampaikan kepada para pendukungnya saat Ridwan Kamil memenangkan penghitungan cepat dari berbagai lembaga survei.

"Saya memperlihatkan sikap sejak penghitungan suara quick count. Saya mengatakan Pak Ridwan Kamil yang menang, saya sudah langsung waktu itu menyatakan kepada semua orang untuk menghormati, karena politik itu belajar untuk terbuka," jelasnya.

3. Belajar untuk berjuang dalam proses

Dedi Mulyadi Sesalkan Pemecatan Guru yang Pilih Ridwan KamilInstagram @dedimulyadi71

Dan yang paling utama, lanjutnya, belajar untuk menerima dan memahami takdir. Tambah Dedi, dalam hidup hal yang paling penting adalah sebuah proses. Dan tugas manusia yaitu berjuang pada proses.

"Dan saya termasuk yang menikmati proses ini dengan baik. Kemudian setelah itu jangan berhenti pada persolaan-persoalan tujuan politik, di luar itu tetap berjalan," terang Dedi.

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya