Luhut Yakin Kasus Omicron di Indonesia Tak Akan Setinggi Negara Lain

Luhut sebut puncak gelombang Omicron awal Februari

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meyakini kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia tidak akan setinggi negara lain. Sebab, pemerintah telah melakukan persiapan dalam menghadapi gelombang Omicron.

"Dengan berbagai kesiapan tersebut dan belajar dari pengalaman masa lalu, saya yakin kasus tidak akan meningkat setinggi negara lain," kata Luhut dalam keterangan persnya secara daring, Selasa (11/1/2022) malam.

1. Luhut katakan Indonesia berpotensi hadapi gelombang Omicron

Luhut Yakin Kasus Omicron di Indonesia Tak Akan Setinggi Negara LainPetugas kesehatan mempersiapkan cairan vaksin COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (19/11/2021). (ANTARA FOTO/Rahmad)

Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengatakan saat ini varian Omicron sudah terindetifikasi di 150 negara. Omicron, tambahnya, juga menimbulkan gelombang baru dengan puncak yang lebih tinggi di berbagai negara di dunia, seperti Amerika, Inggris dan Eropa.

"Indonesia bukan tidak mungkin dapat mengalami hal yang sama. Kami lihat sudah ada tanda tanda mulai masuk di Indonesia karena ada data peningkatan. Namun kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada hadapi ini karena pengalaman kita hadapi Delta kemarin," ujar Luhut.

Baca Juga: Luhut Prediksi Puncak Gelombang Omicron di RI Terjadi Awal Februari 

2. Puncak gelombang Omicron diprediksi terjadi awal Februari

Luhut Yakin Kasus Omicron di Indonesia Tak Akan Setinggi Negara Lainilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, pemerintah juga sudah memprediksi puncak gelombang varian Omicron akan terjadi pada awal Februari 2022. Untuk menghadapi itu, Luhut menyampaikan pemerintah telah menyiapkan strategi.

"Dari hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, puncak varian Omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari varian Delta. Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," ujar Luhut.

"Sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan, sehingga nanti strateginya juga akan berbeda dengan varian Delta," lanjut dia.

3. Luhut minta semua kompak dan tidak saling menyalahkan

Luhut Yakin Kasus Omicron di Indonesia Tak Akan Setinggi Negara LainMenko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Kemudian, Luhut meminta seluruh elemen masyarakat untuk kompak dalam menghadapi pandemik ini. Dia meminta agar tidak saling menyalahkan, karena pandemik adalah sesuatu yang tak bisa dihindari.

"Kasus kemungkinan akan naik, tapi kita jangan panik. Kita harus tetap waspada dan terus bekerja sama. Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama, varian Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemik COVID-19 ini," jelasnya.

Baca Juga: Luhut: Omicron Capai Puncak Lebih Cepat Dibanding Delta 

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya