Omicron Masuk Indonesia, Padahal Sudah Diwanti-wanti Jokowi

Hari ini kasus Omicron pertama di RI diumumkan

Jakarta, IDN Times - Indonesia mengumumkan kasus pertama varian COVID-19 Omicron, Kamis (16/12/2021). Hal tersebut disampaikan langsung Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan persnya secara daring.

Padahal, sebelumnya Presiden Joko "Jokowi" Widodo sudah mewanti-wanti jajarannya jangan sampai kecolongan varian Omicron. Namun nyatanya, varian Omicron tetap masuk ke Indonesia.

1. Jokowi peringatkan jajarannya agar tak kecolongan Omicron

Omicron Masuk Indonesia, Padahal Sudah Diwanti-wanti Jokowiilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, saat Jokowi memberikan arahan pada Kepala Satuan Wilayah Tahun 2021, ia sudah mewanti-wanti jangan sampai varian Omicron masuk ke Tanah Air. Sebab, varian baru COVID-19 tersebut saat itu sudah mulai masuk ke Singapura.

"Hati-hati yang namanya sekarang ancaman gelombang keempat varian Omicron. Hati-hati. Tadi pagi saya dapat kabar sudah sampai ke Singapura,” kata Jokowi seperti yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (3/12/2021).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga sempat memperingatkan penularan Omciron lebih cepat dibanding varian Delta.

“Ingat, varian Delta itu menyebar di Indonesia dalam waktu 2-3 minggu semua langsung kena. Ini lebih cepat. Meskipun belum final tapi perkiraan lima kali lipat lebih cepat. Dan kemungkinan besar juga bisa escape immunity. Artinya dia bisa masuk ke sela-sela antibodi kita yang sudah imun, dia bisa menerobos,” ucap Jokowi.

Jokowi pun mengingatkan jajarannya agar Indonesia tidak kecolongan varian Omicron. Alasannya, hal itu bisa kembali berdampak pada ekonomi.

“Hati-hati. Kalau kesehatan sampaikan terus kepada masyarakat. Karena yang namanya pandemik ini bisa berefek ke beberapa negara itu ke ekonomi jatuh. Ekonomi jatuh itu bisa berimbas ke pada politik, hati-hati. Hati-hati,” ucapnya.

Baca Juga: [BREAKING] Menkes: Varian COVID Omicron Sudah Masuk ke Indonesia

2. Jokowi minta vaksinasi digenjot untuk cegah penyebaran Omicron

Omicron Masuk Indonesia, Padahal Sudah Diwanti-wanti JokowiSejumlah warga antre saat mengikuti vaksinasi massal COVID-19 di Aula Mapolres Kabupaten Serang, Banten, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman.

Masih dalam arahan yang sama, Jokowi mengatakan 87 persen pasien COVID-19 di Afrika Selatan yang dirawat adalah mereka yang belum divaksinasi. Varian COVID-19 Omicron pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan.

“Ini yang di Afrika Selatan, karena dia (Omicron) pertama kali ditemukan di situ. Dan 70 persen yang kena adalah anak di bawah empat tahun. Dan sebagian besar yang meninggal dunia berusia di atas 60 tahun. Ini Omicron. Studi sementara seperti itu," tutur Jokowi.

Untuk mengantisipasi hal itu, Jokowi meminta jajaran TNI-Polri untuk menggenjot kembali vaksinasi. Apalagi target Indonesia di akhir tahun ini vaksinasi mencapai 70 persen.

“Saya minta ini sekali lagi, Pak Kapolri dan seluruh jajaran, Panglima TNI beserta semua jajaran, vaksinasi ini segera kita selesaikan, secepat-cepatnya. Artinya terus, digencarkan terus. Sampai hari ini sudah divaksin sudah 240 juta dosis. Dosis pertama 67,8 persen. Dosis kedua 46,9 persen,” ucap Jokowi.

Kendati Jokowi telah berikan target pencapaian vaksin 70 persen di akhir tahun, namun angka vaksinasi saat ini masih jauh dari target. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun meminta jajarannya untuk kerja keras lagi.

“Masih jauh dari keinginan kita untuk masuk ke dosis 1-2 itu sudah ke 70 persen. Ini masih butuh kerja keras. Dan provinsi-provinsi mana yang masih harus digencarkan,” ungkap Jokowi.

3. Jokowi sebut penularan Omicron lima kali lipat lebih cepat dari Delta

Omicron Masuk Indonesia, Padahal Sudah Diwanti-wanti JokowiPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Selain itu, orang nomor satu di Indonesia ini juga pernah mengungkapkan varian COVID-19 Omicron penularannya lebih cepat lima kali lipat dibanding Delta. Maka dari itu, ia meminta jajarannya untuk waspada.

“Ada 29 negara yang sudah kemasukan varian Omicron. Tadi pagi informasi lagi Singapura sudah masuk. Negara paling dekat kita. Yang ini meskipun masih dalam penelitian yang cepat penularannya bisa lima kali lipat lebih menular dibanding varian Delta yang penularannya sangat cepat sekali,” kata Jokowi saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) KADIN Indonesia Tahun 2021 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat (3/12/2021).

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa varian Omicron bisa menembus imunitas yang telah dimiliki. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk selalu waspada.

“Kita semua tetap harus waspada dan hati-hati,” ucap Jokowi.

Meskipun penularan varian Omicron lebih cepat dari Delta, Jokowi meminta masyarakat agar tidak ketakutan dan khawatir yang berlebih. Ia menuturkan harus tetap optimistis bahwa pademik bisa dikendalikan.

“Jangan kita ini terlalu ketakutan dan khawatir yang amat sangat. Tetap harus optimistis apalagi di tahun 2022 kita harus optimistis bahwa ekonomi kita bisa bangkit di atas lima persen,” tutur Jokowi.

4. Indonesia umumkan kasus COVID-19 Omicron pertama di Indonesia

Omicron Masuk Indonesia, Padahal Sudah Diwanti-wanti JokowiMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus varian COVID-19 Omicron pertama di Indonesia. Varian tersebut terdeteksi pada Rabu (15/12/2021).

"Ada satu orang pasien N insialnya, terkonfirmasi Omicron, datanya sudah kami konfirmasikan ke GISAID dan sudah dikonfirmasi bahwa data ini adalah Omicron," ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Budi mengatakan N adalah pembersih di Wisma Atlet, Jakarta. Pada 8 Desember 2021, sampel rutin diambil di wisma atlet kemudian dikirimkan ke Kemenkes untuk Whole Genome Sequences (WGS).

"Kami terima 10 Desember dan kami lihat ada tiga pekerja pembersih di Wisma atlet positif PCR, tapi positif Omicron satu orang. Jadi ada tiga pekerja pembersih di Wisma Atlet, positif PCR, dikrim ke Balitbangkes untuk WGS dan tanggal 11 Desember, hasilnya satu dari tiga (orang) positif Omicron, yang duanya tidak," ucap Budi.

Baca Juga: [BREAKING] Epidemiolog UI: COVID Omicron Sudah Lama Beredar di RI, Jangan Panik

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya