Palangkaraya, Kandidat Ibu Kota di Kalimantan Tengah Sejak Era Sukarno

Palangkaraya dibangun sejak 1957

Jakarta, IDN Times - Rencana pemindahan ibu kota Indonesia sudah mulai mengerucut dengan ditetapkannya sejumlah kandidat wilayah pengganti DKI Jakarta. Sebelumnya, Bappenas menyebut, kandidat ibu kota akan diumumkan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Hingga saat ini, Kalimantan menjadi wilayah terkuat calon ibu kota. Di Kalimantan Timur, kawasan yang menjadi kandidat ibu kota adalah Bukit Soeharto dan Sotek. Sementara, di Kalimantan Tengah ada Palangkaraya.

Lantas, seperti apa kota Palangkaraya yang menjadi kandidat ibu kota di Kalimantan Tengah? 

1. Palangkaraya menjadi kandidat ibu kota sejak zaman Sukarno

Palangkaraya, Kandidat Ibu Kota di Kalimantan Tengah Sejak Era Sukarnoinstagram.com/pangkakena

Palangkaraya merupakan ibu kota dari Provinsi Kalimantan Tengah. Wacana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya sudah ada sejak zaman Presiden ke-1 RI Sukarno.

Pembangunannya pun sudah dimulai, namun karena beberapa alasan, di era Sukarno, wacana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya gagal terwujud.

2. Palangkaraya adalah kota terluas di Indonesia

Palangkaraya, Kandidat Ibu Kota di Kalimantan Tengah Sejak Era SukarnoIDN Times/M. Rahmat Arief

Palangkaraya merupakan kota dengan wilayah terluas di Indonesia atau setara 3,6 kali luas Jakarta. Kota yang dibangun sejak 1957 tersebut, memiliki luas wilayah sebesar 2.400 km persegi dan berpenduduk 376.647 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 92.067 jiwa tiap km persegi.

Sebelum ada otonomi daerah pada 2001, Kota Palangkaraya hanya memiliki 2 kecamatan, yakni Pahandut dan Bukit Batu. Tetapi saat ini, secara administratif, Kota Palangkaraya terdiri atas 5 kecamatan yaitu Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sabangau, dan Rakumpit.

3. Tiang pertama pembangunan Kota Palangkaraya dilakukan oleh Presiden Sukarno

Palangkaraya, Kandidat Ibu Kota di Kalimantan Tengah Sejak Era SukarnoIDN Times/Sunariyah

Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang. Puncak terbentuknya Palangkaraya yaitu pada 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah.

Sejak saat itu, Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah. Tiang pertama pembangunan Kota Palangkaraya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Sukarno, pada 17 Juli 1957. Hal tersebut ditandai dengan peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut.

4. Gubernur Kalimantan Tengah sebut Palangkaraya sudah tidak tepat dijadikan kandidat ibu kota saat ini

Palangkaraya, Kandidat Ibu Kota di Kalimantan Tengah Sejak Era SukarnoANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Meskipun Palangkaraya pernah menjadi kandidat ibu kota saat era Bung Karno, namun Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto menyebut, kota tersebut sudah tidak tepat lagi dijadikan kandidat ibu kota untuk saat ini.

Lantas, apa alasannya?

Sugianto menceritakan bahwa sebelumnya Presiden Joko "Jokowi" Widodo sempat bertanya kepadanya apakah Palangkaraya masih bisa dijadikan ibu kota baru atau tidak. Kemudian, Sugianto pun mengungkapkan, Palangkaraya akan sulit bila kembali dijadikan kandidat ibu kota, seperti saat rencana ini digulirkan sebelumnya.

"Pak Jokowi pernah bilang 'Pak Gubernur masih fleksibel tidak Kota Palangkaraya untuk menjadi pusat pemerintahan?' Saya jawab 'mohon maaf Pak Presiden, kemungkinan tidak fleksibel lagi karena perkembangan zaman, kelahiran bertambah, perekonomian'," cerita Sugianto di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/5).

Kemudian, ia pun mengajukan tiga lokasi yang bisa dijadikan kandidat ibu kota, yakni Palangkaraya yang memiliki luar 66 ribu hektare, Kabupaten Katingan dengan luas 120 ribu hektare, dan Kabupaten Gunung Mas dengan luas 121 ribu hektare.

"Pak Menteri tadi menyampaikan bahwa kita butuh cuma 40 ribu hektare, tapi kita melihat Indonesia jangan cuma 50 tahun atau satu abad, tapi kesiapan lahannya betul-betul sampai kiamat, lahan ini tetap ada," terangnya.

Baca Juga: Sah! Jokowi Bakal Boyong Ibu Kota ke Pulau Kalimantan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya