Polri Sempat Geruduk Rumah yang Dikira Milik Andi Arief di Lampung

Partai Demokrat menuding Polri ingin jemput paksa Andi Arief

Jakarta, IDN Times - Kabar hoaks yang beredar tentang tujuh kontainer berisi 70 juta surat suara yang telah dicoblos masih menjadi sorotan publik. Setelah KPU dan Bawaslu membuktikan kabar tersebut tidak benar, kedua lembaga penyelenggara pemilu tersebut langsung melaporkan pihak yang telah menyebarkan hoaks ke Bareskrim Mabes Polri. Komisi Pemilihan Umum (KPU) ingin agar penyebar informasi hoaks tersebut ditangkap. 

Informasi itu semakin dibuka ke ruang publik oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief melalui akun media sosialnya. 

Polri Sempat Geruduk Rumah yang Dikira Milik Andi Arief di LampungTwitter

Publik pun berpendapat Andi tidak bisa cuci tangan begitu saja atas cuitan tersebut. Sebab, cuitan itu makin memperkeruh suasana. 

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf juga ikut melaporkannya ke Bareskrim Polri, pada Kamis (3/1) kemarin. Nampaknya, Polri sudah mulai bergerak menangani kasus penyebaran hoaks tersebut. Lalu, apa yang menimpa Andi pasca hoaks itu tersebar luas?

1. Andi Arief semula mengaku rumahnya disantroni polisi

Polri Sempat Geruduk Rumah yang Dikira Milik Andi Arief di LampungANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Terkait tindak lanjut itu, Andi mengaku polisi ikut menggereduk rumahnya yang berlokasi di Lampung. Hal tersebut dikatakan Andi melakui akun Twitter-nya hari ini.

"Rumah saya di Lampung digeruduk dua mobil Polda mengaku cyber. Pak Kapolri, apa salah saya. Saya akan hadir secara baik-baik kalau saya diperlukan," tulis Andi.

2. Andi Arief mengaku diperlakukan seperti teroris

Polri Sempat Geruduk Rumah yang Dikira Milik Andi Arief di LampungANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Kemudian, Andi menyinggung bahwa penggerudukan di rumahnya itu terlihat layaknya memperlakukan seorang teroris. Ia berjanji akan hadir apabila pihak kepolisian memerlukan keterangannya.

"Pak Kapolri, jangan kejam terhadap rakyat. Salah saya apa. Kenapa saya hendak diperlakukan sebagai teroris. Saya akan hadir jika dipanggil dan diperlukan," ungkap Andi lagi.

3. Andi Arief merasa dirinya seperti hidup di negara komunis

Polri Sempat Geruduk Rumah yang Dikira Milik Andi Arief di LampungANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

Andi kemudian menyinggung perlakuan aparat yang menggeruduk rumahnya seolah ia tengah hidup di negara komunis. Sementara, Indonesia adalah negara demokrasi. 

"Ini bukan negara komunis. Penggerudukan rumah saya di Lampung seperti negara komunis. Mohon hentikan Bapak Presiden," kata Andi. 

4. Partai Demokrat meralat rumah yang disantroni polisi dikira milik Andi Arief

Polri Sempat Geruduk Rumah yang Dikira Milik Andi Arief di LampungANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Tak berapa lama usai Andi Arief mencuit di media sosial, klarifikasi datang dari Partai Demokrat, parpol tempat Andi bernaung. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Rachland Nashidik, rumah yang coba disantroni polisi dikira rumah Andi Arief. 

Saat peristiwa yang mereka klaim polisi melakukan penggerudukan, keberadaan Andi sendiri tidak diketahui apakah ada di Jakarta atau di kediaman orang tuanya di Lampung. 

Namun, Partai Demokrat sudah mendesak agar Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian memberikan penjelasan awal mula upaya untuk menjemput Andi di sebuah rumah yang disangka personel polisi milik Andi. 

"Kami mendesak Kapolri Tito Karnavian segera memberi penjelasan ikhwal percobaan penjemputan paksa oleh polisi terhadap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief ke rumah yang disangka sebagai rumah beliau di Lampung," ujar Rachland melalui keterangan tertulis pada Jumat (4/1). 

Baca Juga: 6 Tweet Kontroversial Andi Arief yang Bikin Heboh

Topik:

Berita Terkini Lainnya