Pemerintah Negosiasi Evakuasi Diamond Princess Lewat Laut atau Udara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan saat ini pemerintah tengah melakukan negosiasi bersama pemerintah Jepang untuk memulangkan 78 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai awak kapal pesiar Diamond Princess. Moeldoko menyampaikan, pemerintah tengah negosiasi apakah para WNI akan dipulangkan lewat laut atau udara.
"Ya masih proses negosiasi. Menteri luar Negeri dengan Jepang karena opsi kita masih antara laut dan udara," ujar Moeldoko, di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).
1. Pemerintah tengah negosiasi gunakan jalur laut atau udara
Menurut Moeldoko, pemerintah tengah mempertimbangkan apakah harus menggunakan jalur laut atau udara. Sebab jalur laut hanya kapal rumah sakit dr Soeharso yang sudah siap.
"Laut yang paling siap adalah kapal Soeharso, kapal kesehatan TNI. Ini masih ada yang perlu dibicarakan dengan pemerintah Jepang," ujar Moeldoko.
Baca Juga: RI Siapkan Skenario Evakuasi WNI di Diamond Princess dengan Garuda
2. Pemerintah perhitungkan risiko bila menggunakan pesawat
Editor’s picks
Saat ditanya kenapa WNI di Diamond Princess tidak dievakuasi dengan pesawat, Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah juga mempertimbangkan risiko-risikonya. Menurutnya, semua tengah diperhitungkan oleh pemerintah.
"Jadi tidak sekadar ambil tapi pertimbangkan risiko-risiko. Sudah dihitung dengan detail oleh Menkes, faktor-faktor psikologinya, faktor ekonominya, semua sudah dihitung," jelas Moeldoko.
3. Pemerintah tak ingin buru-buru melakukan evakuasi WNI di Diamond Princess
Sementara, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan bahwa pemerintah tak mau terburu-buru melakukan evakuasi dari kapal pesiar mewah itu karena tak ingin membawa virus corona masuk ke dalam Indonesia. Ia menyebutnya dengan kalimat tak ingin ada episentrum baru COVID-19 di Tanah Air.
Terawan menuturkan bahwa Pemerintah Indonesia tak ingin seperti negara-negara lain, di mana awalnya berada di zona hijau (bebas dari virus corona) berubah menjadi zona merah lantaran terburu-buru melakukan evakuasi. Menurutnya, diperlukan cara-cara khusus untuk melakukan evakuasi terhadap WNI yang masih tersisa di kapal pesiar mewah itu.
Padahal, pemerintah negara lain sudah lebih dulu mengevakuasi warganya yang bekerja sebagai kru kapal. Contohnya India dan Filipina.
"Karena kalau grasa-grusu, keburu-buru, apa yang terjadi dengan Amerika Serikat, apa yang terjadi dengan Korea Selatan, apa yang terjadi dengan Australia, yang membuat menjadi episentrum baru," kata Terawan di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/2).
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Menkes Tak Ingin Buru-Buru Evakuasi WNI dari Diamond Princess, Kenapa?