Penyuntikan Vaksin, Jokowi Beri Waktu Menteri 2 Pekan Susun Rencana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta jajarannya untuk merencanakan penyuntikan vaksin COVID-19 sejak awal. Dia pun memberikan waktu dua pekan kepada menterinya untuk merencanakan penyuntikan vaksin.
"Saya minta dalam dua minggu ini sudah ada perencanaan yang detail, kapan dimulai, lokasinya di mana, siapa yang melakukan, siapa yang divaksin pertama, semuanya harus terencana dengan baik," kata Jokowi dalam rapat terbatas, Senin (28/9/2020).
Baca Juga: Tekan COVID-19 Jokowi Minta Daerah Terapkan Mini Lockdown, Apa Itu?
1. Jokowi ingin ketika ada vaksin, pelaksanaan di lapangan berjalan dengan baik
Jokowi menuturkan, selama dua pekan ke depan, rencana penyuntikan vaksin harus sudah tersusun dengan baik. Sehingga, ketika vaksin sudah ada, pelaksanaan di lapangan akan tertata.
"Sehingga saat vaksin ada, itu tinggal langsung implementasi pelaksanaan di lapangan," ujarnya.
2. Jokowi sebut kasus aktif COVID-19 di Indonesia lebih rendah sedikit dari rata-rata dunia
Editor’s picks
Jokowi juga memaparkan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia per 27 September 2020. Dia menyampaikan, kasus aktif di Indonesia sudah sedikit lebih rendah dari rata-rata dunia. Dia pun meminta jajarannya untuk terus memperbaiki hal tersebut.
"Rata-rata kasus aktif di Indonesia itu 22,46 persen. Ini sedikit lebih rendah daripada rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 23,13 persen. Saya kira ini baik untuk terus diperbaiki lagi," ujarnya.
3. Rata-rata kesembuhan COVID-19 di RI lebih rendah dari angka dunia
Selanjutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan, rata-rata kesembuhan di Indonesia menurun dan lebih rendah dari rata-rata dunia. Jokowi menuturkan, rata-rata kesembuhan kasus COVID-19 di RI mencapai 73,76 persen.
"Ini sedikit lebih rendah dibandingkan kesembuhan dunia di angka 73,85," papar Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Marahi Menterinya Lagi: Jangan Buat Program Sendiri-sendiri!