Rapid Test Diprioritaskan untuk Warga di Zona Rawan dan Tenaga Medis

125 ribu unit rapid test siap didistribusikan

Jakarta, IDN Times - Ketua Gugus Tugas COVID-19, Doni Monardo, mengatakan bahwa rapid test atau tes cepat yang tengah dilakukan pemerintah, diprioritaskan bagi masyarakat di zona rawan. Tak hanya masyarakat yang berada di zona merah, rapid test juga diprioritaskan bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19.

Hal itu disampaikan Doni, dalam keterangan persnya melalui siaran langsung di website Sekretariat Presiden, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Selasa (24/3).

1. Rapid test diprioritaskan pada masyarakat di zona merah

Rapid Test Diprioritaskan untuk Warga di Zona Rawan dan Tenaga MedisKepala BNPB Doni Monardo (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Doni mengatakan, dalam ratas itu, Jokowi menekankan agar rapid test diutamakan bagi masyarakat yang berada di zona merah. Alasannya, karena wilayah tersebut menjadi tempat penyebaran virus corona.

"Demikian juga kepada masyarakat yang berada di daerah zona yang rawan, karena sudah ada masyarakat di kawasan tersebut positif terkena covid ini," kata Doni.

Baca Juga: Terima 100.000 Alat Rapid Test, Anies: Bukan untuk Tes Massal

2. Rapid test juga diprioritaskan untuk tenaga medis

Rapid Test Diprioritaskan untuk Warga di Zona Rawan dan Tenaga MedisIlustrasi (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Selain diprioritaskan bagi masyarakat di zona merah, Doni menyampaikan instruksi presiden agar rapid test juga diproritaskan bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. Sebab, tenaga medis itu bisa berisiko terinfeksi virus corona.

"Presiden menekankan di sini bahwa penggunaan rapid test, ditujukan kepada pekerja medis karena mereka orang yang paling rentan, paling terdepan, dan berpeluang untuk terpapar," jelas Doni.

3. 125 ribu unit rapid test siap didistribusikan ke seluruh Indonesia

Rapid Test Diprioritaskan untuk Warga di Zona Rawan dan Tenaga Medis(Ilustrasi) Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung di Babakan Madang Kabupaten Bogor pada 25-28 Februari 2020, dimana dua orang peserta seminar tersebut meninggal dunia di Solo Jawa Tengah akibat COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Doni menjelaskan, terkait perlengkapan rapid test, Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan 125 ribu unit untuk disebarkan ke seluruh daerah di Indonesia.

"Menyangkut rapid test, beberapa hari terakhir Kementerian Kesehatan telah menyalurkan sebanyak 125.000 unit rapid test ke seluruh daerah," kata Doni.

Baca Juga: Tes Masif COVID-19 di Jabar Dibagi 3 Kategori, Ini Info Lengkapnya

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya