Sumatra Jadi Provinsi dengan Keterpakaian Tempat Tidur RS Tertinggi

Pemerintah akan beri perhatian khusus pada Sumatra

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan terdapat sejumlah wilayah dengan bed occupancy rate (BOR) atau keterpakaian tempat tidur di rumah sakit tertinggi akibat COVID-19. Ia mengatakan, wilayah dengan BOR tertinggi yaitu Sumatra Utara.

"Kalau kita lihat, kasus harian yang  menyebabkan 7 provinsi BOR di atas 50 persen yaitu Sumatra Utara 63,4 persen, Riau 59,1 persen, Kepulauan Riau 59,9 persen, Sumatera Selatan 56,6 persen, Jambi 56,2 persen, Lampung 50,8 persen dan Kalimantan Barat 50,6 persen," kata Airlangga dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/5/2021).

1. Pemerintah akan beri perhatian khusus pada Sumatra

Sumatra Jadi Provinsi dengan Keterpakaian Tempat Tidur RS TertinggiIlustrasi PPKM mikro (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Airlangga mengatakan, kenaikan BOR ini tertinggi berada di Sumatra. Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan perhatian khusus kepada wilayah Sumatra.

"Sumatra menjadi perhatian dari pemerintah, sedangkan di Jawa terlihat BOR rata-rata di bawah 40 persen, dan ini merupakan yang terendah sepanjang periode PPKM mikro," ucap Airlangga.

Baca Juga: Menkes: Varian COVID-19 dari India Paling Banyak di Sumsel dan Kalteng

2. Keterpakaian tempat tidur di Wisma Atlet sebesar 21,47 persen

Sumatra Jadi Provinsi dengan Keterpakaian Tempat Tidur RS TertinggiRumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (IDN Times/Athif Aiman)

Sementara, untuk keterpakaian tempat tidur di Wisma Atlet, terang Airlangga, kurvanya relatif rendah. Bahkan, tempat tidur yang terisi hanya 21,47 persen.

"Kalau kita lihat di Wisma Atlet, relatif rendah 21,47 persen, terisi 1.287 tempat tidur dari kapasitas 5.994 tempat tidur," tuturnya.

3. Kasus aktif di Indonesia mencapai 5,7 persen atau 98.395 kasus

Sumatra Jadi Provinsi dengan Keterpakaian Tempat Tidur RS TertinggiSeorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Kemudian, pria yang juga menjabat sebagai Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu juga mengatakan kasus aktif virus corona di Indonesia semakin menurun. Ia memaparkan, kasus aktif COVID-19 di Indonesia per 9 Mei 2021 mencapai 5,7 persen atau 98.395 kasus. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata dunia yang mencapai 12,13 persen.

"Kemudian tingkat kesembuhan per 9 Mei itu 91,5 persen atau 1.568.277 kasus, versus global 85,78 persen. Dari tingkat kematian per 9 Mei 2,7 persen versus global 2,08 persen," jelas Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menyebut dari 30 provinsi yang melaksanakan PPKM mikro, terdapat lima provinsi yang mengalami peningkatan tajam kasus positif COVID-19.

"Ini 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi harian dengan 5 provinsi yang meningkat tajam yaitu Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Aceh dan Kalimantan Barat," kata dia.

Baca Juga: Inggris Sematkan Status 'Mengkhawatirkan' ke Corona Varian India

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya