Tegur Menteri Lagi, Jokowi: Segera Bertindak, Tidak Perlu Ada Laporan!

Jokowi minta kampanye tentang COVID-19 secara masif

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo semakin perhatian pada kenaikan kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Per Minggu 12 Juli 2020 saja, kasus virus corona mencapai 70.699 kasus. Presiden pun kembali menegur menteri-menterinya.

Jokowi memerintahkan kementerian dan lembaga terkait agar segera bertindak di lapangan dan tidak perlu laporan. Salin itu, agar meningkatkan pengendalian perjalanan, lantaran imported cases atau kasus virus corona dari luar daerah atau luar negeri meningkat.

"Pengendalian wilayah perbatasan dan perjalanan serta transportasi lintas wilayah, ini betul-betul kita harus jadikan perhatian lagi. Karena imported case dari luar negeri juga kita lihat meningkat," ujar Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/7/2020).

1. Jokowi ingin ada tindakan, bukan hanya laporan

Tegur Menteri Lagi, Jokowi: Segera Bertindak, Tidak Perlu Ada Laporan!Presiden Jokowi saat memberikan rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa 7 Juli 2020 (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Mengenai penanganan COVID-19 ke depan, Jokowi menginginkan adanya tugas-tugas yang signifikan. Ia tak ingin hanya sekadar ada laporan, tapi juga dibarengi dengan tindakan yang solutif di lapangan.

"Saya harapkan nanti yang disampaikan adalah bukan laporan apa yang harus kita kerjakan, problem lapangannya apa dan pendek-pendek. Kita ingin ini segera bergerak di lapangan. Para menteri sekali lagi tidak perlu memberikan laporan," ucap presiden.

2. Jokowi menyinggung kenaikan kasus virus corona di DKI Jakarta

Tegur Menteri Lagi, Jokowi: Segera Bertindak, Tidak Perlu Ada Laporan!Presiden Joko Widodo menerima kedatangan pimpinan MPR di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Tak hanya kasus nasional, Jokowi juga menyoroti positivity rate dari tes PCR di DKI Jakarta, yang meningkat jadi 10,5 persen. Terkait kenaikan tersebut, mantan Wali Kota Solo itu memerintahkan Pemprov DKI agar memperhatikan dengan sungguh-sungguh.

"Kondisi di Jakarta laporan terakhir yang saya terima angka positivity rate-nya melonjak dari 4 sampai 5, sekarang sudah 10,5 persen. Tolong betul-betul dijadikan perhatian," kata presiden.

Baca Juga: Jokowi Minta Tes COVID-19 Digenjot, Beberapa Daerah Ini Jadi Prioritas

3. Jokowi ingin kampanye tentang COVID-19 dilakukan secara masif dan melibatkan banyak pihak

Tegur Menteri Lagi, Jokowi: Segera Bertindak, Tidak Perlu Ada Laporan!Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Pria asal Solo itu juga menekankan tentang adanya komunikasi yang membangun kepercayaan, dengan melibatkan sainstis dan juga data sains. Karena itu, perlu kampanye tentang virus corona yang masif dengan melibatkan banyak pihak, mulai dari TNI, Polri, relawan, ormas, hingga akademisi.

"Mengenai jaga jarak, penggunaan masker, cuci tangan, karena dari survei yang kita lihat, misalnya saya mendapatkan laporan saat ke Jawa Timur, survei mereka di Jawa Timur itu 70 persen masyarakat tidak menggunakan masker," kata Jokowi.

Baca Juga: Kasus COVID-19 DKI Naik 10,5 Persen, Jokowi: Tolong Diperhatikan!

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya