Tetap Waspada! 5 Wilayah di DKI Jakarta Ini Masih Jadi Zona Merah

Jakarta Selatan jadi wilayah dengan kasus tertinggi

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan DKI Jakarta saat ini menjadi salah satu provinsi yang menyumbang kasus terbanyak di Indonesia. Per tanggal 3 September 2020 saja, kasus COVID-19 di Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.359 kasus.

"Secara umum kasus COVUD-19 di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan setiap minggunya. Per 2 September, jumlah kasus kumulatif covid 19 di DKI adalah 42.041 dengan kasus aktifnya 21,57 persen atau sebesar 9.069 kasus aktif," kata Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung d channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/9/2020).

1. Kasus sembuh di DKI Jakarta di atas 75 persen

Tetap Waspada! 5 Wilayah di DKI Jakarta Ini Masih Jadi Zona MerahJuru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Kendati kasus terus meningkat, namun angka kesembuhan di DKI Jakarta juga semakin bertambah. Per 2 September 2020, pasien COVID-19 yang sembuh mencapai 31.741 atau 75,5 persen. Sedangkan kasus kematian sebanyak 1.231 kasus atau 2,92 persen,

"Dengan angka tersebut, DKI Jakarta termasuk ke dalam provinsi dengan kasus sembuh yang tinggi yaitu di atas 75 persen dan kasus meninggal yang rendah di bawah 3 persen, sedangkan kasus aktif adalah 21,5 persen," jelas Wiku.

Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Golongan Peserta Mandiri Vaksin COVID-19

2. Jakarta Selatan menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, Jakarta Pusat kasus kematian tertinggi

Tetap Waspada! 5 Wilayah di DKI Jakarta Ini Masih Jadi Zona MerahPemeriksaan suhu tubuh sopir angkot di Simpang Air Mancur, Kota Bogor, Jawa Barat, pada 8 April 2020. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Wiku menyampaikan, dari lima wilayah di DKI Jakarta, Jakarta Selatan menjadi kota dengan kasus paling tinggi. Sementara, jumlah kumulatif kasus kematian terbanyak berada di Jakarta Pusat.

"Jumlah kasus di kabupaten/kota berdasarkan urutan dari yang tertinggi hingga terendah adalah Jakarta Selatan kemudian Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu. Jumlah kematian kumulatif terbanyak adalah di Jakarta Pusat sebesar 314, di Jakarta Timur 236, di Jakarta Barat 233, di Jakarta Selatan 215 dan di Jakarta Utara 167," papar Wiku.

Untuk zonasi risikonya sendiri, lanjut Wiku, lima wilayah di DKI Jakarta masih berada di zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi. "Yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dan satu kabupaten/kota yang berada di zona kuning atau risiko rendah yaitu Kepulauan Seribu," ucapnya. 

Selain itu, jumlah kasus sembuh tertinggi adalah di Jakarta Pusat yaitu 7.574, Jakarta Selatan 5.265, di Jakarta Timur 5.144, Jakarta Utara 5.061 dan di Jakarta Barat 4.806.

3. Wiku sebut kenaikan kasus di DKI Jakarta selaras dengan pemeriksaan spesimennya

Tetap Waspada! 5 Wilayah di DKI Jakarta Ini Masih Jadi Zona MerahJuru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Meskipun angka COVID-19 di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan, tutur Wiku, hal ini juga selaras dengan kapasitas pemeriksaan laboratorium yang terus meningkat. Dia menyebut bhwa pemeriksaan di DKI Jakarta sudah melebihi standar minimal WHO yaitu 1 per 1.000 populasi per minggu. Per 2 September 2020, jumlah orang yang diperiksa di DKI Jakarta capai 652.021.

"DKI Jakarta harus tetap menjaga kinerja testing ini agar dapat memantau mengetahui jumlah sebenarnya yang ada kasusnya di Jakarta dan Pemda DKI harus menerapkan dengan ketat penegakan kedisiplinan agar masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan," kata Wiku.

"Untuk yang tidak perlu keluar rumah, agar tetap di dalam rumah agar tidak timbul penularan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kasus yang tadi kami sampaikan," pesannya lagi.

Baca Juga: Erick Thohir: 93 Juta Masyarakat Dapat Vaksin COVID-19 Gratis

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya