Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, menilai dua teror yang dialamatkan ke redaksi Tempo keterlaluan. Ia meyakini redaksi Tempo mendapatkan dua teror berupa kepala babi dengan telinga dipotong dan enam bangkai tikus, lantaran kritis terhadap pemerintah.
"Keterlaluan! Itu mungkin kata yang agak halus yang dapat digunakan. Itu jelas-jelas merupakan teror terhadap profesi seseorang yang sangat dihormati, apalagi di negara yang menganut prinsip demokrasi," ujar Mahfud yang dikutip dari akun YouTube Mahfud Official pada Selasa (25/3/2025).
Ia menilai, Tempo merupakan salah satu media yang memiliki rekam jejak konsisten kritis terhadap kebijakan pemerintah. Sementara, pada momen ini Mahfud melihat mayoritas media konvensional sudah mulai kehilangan daya kritisnya.
"Kita kan tidak hendak mengganggu jalannya pemerintahan. Justru dengan adanya kritik-kritik yang bisa menjadi informasi pembanding bagi masyarakat tentang apa yang dilakukan oleh pemerintah tentang perjalanan bangsa ini, itu diperlukan untuk kemajuan negara," kata dia.
"Supaya informasi yang disampaikan ke publik, narasinya tidak seragam dan sesuai seperti apa yang sedang tergambar di masyarakat," lanjut dia.