Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PKB Desak Aksi Teror ke Tempo Diusut: Kebebasan Pers Harga Mati

Kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi pada Rabu (19/3/2025). (Tempo/Praga Utama)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Harian DPP PKB, Nadya Alfi Roihana mendorong pemerintah untuk mengusut teror terhadap Tempo karena terindikasi terganggunya kebebasan pers.

Nadya mengingatkan, agar negara harus memberi rasa aman bagi warga negaranya, karena rasa aman tersebut merupakan syarat terciptanya stabilitas sosial.

"Negara harus memberi rasa aman bagi warga negara. Rasa aman merupakan salah satu prasyarat stabilitas sosial. Situasi sosial yang dicekam rasa takut akan berpotensi mengganggu tingkat kepercayaan investor kepada pemerintah," kata Nadya dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).

"Saatnya kita fokus pada upaya perbaikan ekonomi negara ini. Semua pihak harus bersatu untuk stabilitas yang kokoh," imbuhnya.

1. Teror terhadap media bentuk ancaman kebebasan pers

Nadya mengatakan, teror dan ancaman terhadap jurnalisme, seperti yang terjadi terhadap media Tempo merupakan bentuk ancaman langsung terhadap kebebasan pers dan demokrasi itu sendiri.

Dia menegaskan, PKB mengecam segala bentuk kekerasan, ancaman, dan teror terhadap jurnalis, yang justru mencerminkan kerentanan pihak-pihak tertentu dalam menerima kritik dan informasi yang benar.

“Kami mengecam segala bentuk kekerasan, ancaman, atau teror terhadap jurnalis, yang justru mencerminkan cerminan pihak-pihak tertentu dalam menerima kritik dan informasi yang benar,” kata dia.

“Kebebasan pers adalah hak yang harus dilindungi, karena tanpa itu demokrasi akan terkikis,” imbuh dia.

2. Perlindungan jurnalis sangat penting

Selain itu, menurut dia, perlindungan terhadap jurnalis sangat penting agar mereka bisa dijelaskan dengan kebebasan dari rasa takut.

Keberanian jurnalis dalam mengungkap kebenaran sangat penting untuk memastikan publik mendapatkan informasi yang obyektif.

“PKB tidak akan pernah berhenti mendukung kebebasan pers. Kami akan terus berjuang untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki hak untuk memperoleh informasi yang jujur, bebas, dan berkualitas. Kami juga mendorong agar semua pihak berperan aktif dalam menjaga iklim kebebasan pers di Indonesia,” tutur Nadya.

3. PKB dukung kebebasan pers

Terakhir, dia mengatakan, PKB tegas menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kebebasan pers sebagai salah satu pilar utama demokrasi Indonesia. 

Kebebasan pers tidak hanya penting untuk memastikan hak rakyat mendapatkan informasi yang bebas dan akurat, tetapi pers sebagai penjaga keseimbangan kekuasaan dan pengawas jalannya pemerintahan.

“Kebebasan pers adalah harga mati bagi demokrasi kita. Tidak ada tempat bagi siapa pun yang mencoba membungkam suara rakyat atau menghalangi informasi yang seharusnya sampai ke publik. Sebagai pilar utama dalam sistem demokrasi, kebebasan pers harus dilindungi dengan tegas, tanpa kompromi, dan tanpa rasa takut," kata dia.

"PKB akan selalu berdiri di garis depan untuk mempertahankan hak masyarakat mendapatkan informasi yang bebas dan jujur, serta melawan segala bentuk upaya pengekangan terhadap kebebasan pers," imbuh dia.

Diketahui, Media Tempo belakangan bertubi-tubi mendapatkan teror. Kantor Media Tempo mendapat kiriman kepala babi yang dibungkus kardus dilapisi styrofoam. 

Selang beberapa hari, Kantor Media Tempo kembali mendapat kiriman bangkai tikus yang dipenggal. Paket ini ditemukan oleh petugas kebersihan Tempo, yakni kardus berisi enam ekor tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us