Temui Pimpinan KPU, GNB Imbau Pemilu Harus Jujur dan Adil

01 Feb 2024, 23:17 WIB

Pertemuan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) dengan KPU. (dok. GNB)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah tokoh nasional yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) bertemu dengan jajaran pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Pertemuan berlangsung di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).

Gerakan yang diprakarsai oleh istri mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid ini menyampaikan berbagai aspirasi kepada KPU terkait Pemilu 2024.

Selain itu, tokoh nasional yang hadir lainnya, yakni Komarudin Hidayat, Erry Riyana Hardjapamekas, Karlina Supelli, Makarim Wibisono, dan Alissa Wahid.

1. GNB sampaikan aspirasi masyarakat agar pemilu bersih

Pertemuan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) dengan KPU. (dok. GNB)

Perwakilan GNB, Komarudin Hidayat, menyampaikan pesan kepada KPU agar menjaga kondusivitas kontestasi politik. Salah satunya dengan menjamin penyelenggaraan pemilu dengan mengedepankan prinsip jujur, adil, dan transparan.

"Kami menyampaikan harapan dari masyarakat agar pemilu berlangsung damai, jujur, adil, transparan dan berwibawa," tutur dia.

2. KPU punya tanggung jawab moril yang berat

Pertemuan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) dengan KPU. (dok. GNB)

Komarudin menegaskan, pemilu merupakan kegiatan strategis bagi kepemimpinan dan pembangunan bangsa.

Oleh sebab itu, KPU sebagai penyelenggara punya tanggung jawab moral, historis politis yang mulia dan berat.

"Karena dari proses ini akan melahirkan tidak sekadar presiden, tapi lebih dari presiden. Dia adalah pemimpin bangsa yang begitu besar yang punya kewajiban moral, mengantarkan, melanjutkan pembangunan Indonesia," tegasnya.

"Pada titik tertentu, KPU posisinya di atas presiden. Karena dia yang mengantarkan lahirnya presiden," sambung Komarudin.

3. GNB komitmen kawal pemilu

ilustrasi surat suara (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Lebih lanjut, Komarudin memastikan pihaknya bersama masyarakat akan mengawasi jalannya Pemilu 2024.

Dia berharap KPU membuka diri untuk menerima berbagai kritik, laporan, dan masukan dari masyarakat.

"Karena pemilu ini sebenarnya tugas kita, milik kita bersama. Secara kelembagaan memang dibebankan kepada KPU. Tapi secara moral sebenarnya kita semua punya tanggung jawab moral utk ikut menyukseskan pemilu ini," imbuh Komarudin.

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.