Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anissa saat mengikuti bazaar Jakpreneur (Dok. Instagram/jakpreneur)
Anissa saat mengikuti bazaar Jakpreneur (Dok. Instagram/jakpreneur)

Jakarta, IDN Times - Salah satu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di DKI Jakarta, Anissa Andriyati Dewi, memiliki harapan yang tinggi terhadap program Jakpreneur yang digagas Pemprov DKI.

Dia berharap, agar program tersebut tetap langgeng karena banyak UMKM yang terbantu dengan mengikuti Jakpreneur.

"Saya harap Jakpreneur tetap punya visi untuk majukan UMKM. (UMKM) Jangan ditinggalin karena banyak UMKM yang terbantu dengan Jakpreneur, membantu kami untuk bisa ikuti kelas-kelas yang kita gak bisa sendiri (ikuti)," kata Anissa kepada IDN Times, Selasa (10/1/2023).

1. Jakpreneur harus tetap berlanjut

Produk roti kukus Cirjak. (Dok.

Anissa yang mulai bergabung ke Jakpreneur pada 2021 jelang masuk 2022, juga berharap agar program itu terus berlanjut.

"Jadi Jakpreneur gak cuma sampai di sini saja, tetap berlanjut supaya kami sebagai UMKM bisa terbantu. Kalau kita pelatihan sendiri kan berbayar, tapi dengan Jakpreneur kami dikasih gratis, tanpa syarat apapun," kata Anissa yang berjualan empal gentong dan roti kukus bermerek Cirjak.

Selain itu, Anissa juga berharap lebih banyak pelatihan yang diberikan oleh Jakpreneur untuk bisa lebih mengembangkan usaha para UMKM.

"Semoga lebih banyak lagi pelatihan yang diberikan untuk UMKM agar bisa mengembangkan usahanya," kata pengusaha UMKM yang berbasis di Cempaka Putih, Jakarta Pusat itu.

2. Jakpreneur bantu UMKM masuk bazaar secara gratis

Pameran Jakpreneur. (Dok. Instagram/jakpreneur)

Lebih lanjut, Anissa juga berharap agar Jakpreneur dapat membantu pengusaha UMKM yang terdaftar mengikuti banyak bazaar secara gratis. Salah satunya bazaar yang kerap kali digelar kementerian.

"Bisa dibantu untuk beberapa bazaar UMKM di beberapa kementerian, dikasih free (gratis) karena sejauh ini berbayar. Harapan saya dari Jakpreneur bisa (bantu) sampai ke sana," ujar dia.

Selama ini, kata Anissa, para pengusaha UMKM di Jakpreneur hanya bisa mengikuti bazaar gratis jika bazaar tersebut digelar di kecamatan atau wali kota.

Sebab untuk mengikuti bazaar dengan berbayar, kata dia, tidak semua pengusaha mampu melakukannya.

"Kami lihat pembeli dan omset, gambling sih, masuk gak nih kalau bayar segini dengan omset segini, ya sebenarnya berat. Tapi kembali ke pengusahanya masing-masing, kalau punya budget ikut," ucap dia.

3. Dapat bantuan kembangkan usaha

Produk roti kukus Cirjak (Dok. Instagram/cirjak.id)

Lewat Jakpreneur, Anissa mengaku mendapat bantuan untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya lewat berbagai jaringan dan relasi yang didapatkannya.

Termasuk juga bisa ikut berjualan di bazaar kecamatan.

"Kami dapat ilmu, relasi. Salah satunya saya bisa ketemu teman yang ajak jualan di SCBD, Jakarta Pusat dengan tidak bayar sewa," kata Anissa.

"Untuk langkah saya membawa makanan (produk jualan) bisa sampai ke SCBD, ke tengah kota, tidak mudah," lanjut dia.

Editorial Team