Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Pengusaha UMKM DKI Gabung Jakpreneur, Cari Ilmu hingga Relasi

Anissa saat mengikuti bazaar Jakpreneur (Dok. Instagram/jakpreneur)
Anissa saat mengikuti bazaar Jakpreneur (Dok. Instagram/jakpreneur)

Jakarta, IDN Times - Bergabung di Jakpreneur menjadi keuntungan tersendiri bagi Anissa Andriyati Dewi untuk mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang sedang digelutinya.

Anissa memulai usahanya pada tahun 2020 dengan menjual produk berupa empal gentong dan roti kukus. Ia menamakan merek dagangnya Cirjak.

Pada tahun 2021 jelang masuk 2022, Anissa mulai bergabung dengan program Jakpreneur yang digagas Pemprov DKI Jakarta.

"Setelah gabung di Jakpreneur, saya mengikuti banyak pelatihan sehingga punya banyak teman yang membuat jaringan lebih luas dan mendapat banyak informasi," kata Anissa kepada IDN Times, Selasa (10/1/2023).

"Jadi mengumpulkan relasi, cari link, dapat pelatihan gratis, dari yang dapat sertifikat, alat masak, dan lainnya," lanjut dia.

1. Dapat bantuan kembangkan usaha

Produk roti kukus Cirjak. (Dok.
Produk roti kukus Cirjak. (Dok.

Lewat Jakpreneur, Anissa mengaku mendapat bantuan untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya lewat berbagai jaringan dan relasi yang didapatkannya.

Termasuk juga bisa ikut berjualan di bazaar kecamatan.

"Kami dapat ilmu, relasi. Salah satunya saya bisa ketemu teman yang ajak jualan di SCBD, Jakarta Pusat dengan tidak bayar sewa," kata Anissa.

"Untuk langkah saya membawa makanan (produk jualan) bisa sampai ke SCBD, ke tengah kota, tidak mudah," lanjut dia.

2. Dapat sertifikasi halal dan HaKI

Produk roti kukus Cirjak (Dok. Instagram/cirjak.id)
Produk roti kukus Cirjak (Dok. Instagram/cirjak.id)

Anissa mengatakan, ia mendaftar sebagai anggota Jakpreneur ke Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan hanya memberikan KTP, e-mail, dan nomor telepon serta keterangan usaha yang digeluti.

Melalui Jakpreneur pula, kata Anissa, ia dibantu bisa mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) serta sertifikasi halal oleh para pendampingnya.

"Saya memasarkan produknya di online dan bazaar. Setiap Sabtu-Minggu (ikut) bazaar di SCBD," kata dia.

Meski omset yang didapatkannya masih di bawah Rp10 juta per bulan, kata dia, tetapi Anissa merasa terbantu dengan ikut bergabung ke Jakpreneur.

3. Gagasan Jakpreneur oleh Pemprov DKI

Ilustrasi produk UMKM (IDN Times)
Ilustrasi produk UMKM (IDN Times)

Program Jakpreneur pertama kali digagas oleh Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan untuk memajukan para pelaku UMKM Ibu Kota.

Dikutip dari jakarta.go.id, Jakpreneur merupakan platform kreasi, fasilitasi, dan kolaborasi pengembangan UMKM melalui ekosistem kewirausahaan, seperti start up, institusi pendidikan, dan institusi pembiayaan.

Realisasi Jakpreneur dapat berbentuk kerja sama jangka panjang atau bentuk kegiatan lain yang berpotensi mengembangkan keterampilan dan kemandirian berusaha, dengan cara kolaborasi antara Pemprov DKI, dunia pendidikan, usaha, masyarakat, lembaga, atau pihak lainnya.

Hingga berita ini ditulis, tercatat ada sebanyak 343.491 peserta Jakpreneur yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendra Saputra
EditorRendra Saputra
Follow Us