Tidak Hanya Agnez Mo, Gen Najwa Shihab Juga Bukan dari Indonesia

28 Nov 2019, 05:00 WIB

instagram.com/najwashihab

Jakarta, IDN Times - Pernyataan Agnez Monika menuai kontroversi. Dia mengaku tidak memiliki darah Indonesia saat diwawancarai dalam acara Build Series. Penyanyi kondang yang kini tenar dengan nama Agnez Mo mengatakan, di tubuhnya hanya mengalir darah China, Jepang, dan Jerman.

Tidak hanya Agnez Monica, jurnalis Najwa Shihab ternyata juga tidak mempunyai gen Indonesia. Jika melihat secara fisik, banyak orang pasti mengira Najwa merupakan keturunan Arab murni. Namun, hasil tes DNA berbicara lain. DNA Najwa Shihab dominan dari Asia Selatan sebesar 48,54 persen, sedangkan dari Arab hanya 3,48 persen.

Bagaimana bisa? Berikut ini penjelasan asal-usul DNA Najwa Shihab yang dilansir dari majalah sejarah daring historia.id.

1. Najwa Shihab memiliki DNA dari sepuluh nenek moyang berbeda

instagram.com/najwashihab

Najwa Shihab yang akrab disapa Nana, menjadi salah satu relawan dalam proyek DNA Historia pertengahan Oktober lalu. Nana menguji komposisi DNA-nya menggunakan uji sampel saliva (air liur).

Hasilnya di luar dugaan. Peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Herawati Supolo Sudoyo mengungkapkan, Najwa Shihab ternyata memiliki latar belakang genetik yang unik. Sebab, ada sepuluh bagian DNA yang berasal dari sepuluh moyang berbeda dalam tubuhnya.

2. DNA paling dominan di tubuh Najwa dari Asia Selatan bukan Arab

instagram.com/najwashihab

Dalam halaman yang sama di historia.id, hasil DNA Najwa Shihab mengungkapkan DNA paling dominan yakni 48,54 persen dari Asia Selatan (Nepal, India, Bangladesh, Tamil), sedangkan 26,81persen dari Afrika Utara yakni Maroko, Algerian, Aljazair, Berbers, dan 6,06 persen dari Afrika (Mozambik), serta 4,19 persen dari Asia Timur (Tiongkok).

Kemudian 4,15 persen dari Diaspora Afrika (Afrika-Amerika); 3,48 persen dari Timur Tengah (Arab); 2,20 persen dari Eropa Selatan (Portugis); 1,91 persen dari Eropa Utara (Dorset); 1,43 persen dari Diaspora Asia (Asia-Amerika); ada juga dari dari Diaspora Eropa (Puerto Rico) 1,22 persen.

“Jadi, yang waktu dulu manggil-manggil aku onta salah. Ternyata Middle Eastern-nya hanya tiga persen saudara-saudara,” ujar Nana sambil tertawa.

3. Ariel Noah ternyata tidak mempunyai gen Indonesia

IDN Times/Abdurrahman

Bukan hanya Najwa Shihab, musisi Ariel Noah ternyata juga tidak memiliki gen Indonesia. Gennya berasal dari Yunani, India, dan Afghanistan.

Penyanyi bernama asli Nazril Irham itu menjadi sukarelawan peserta tes DNA yang dilakukan Historia beberapa waktu lalu.

Berdasarkan tes DNA, diketahui Ariel memiliki 79,78 persen gen Asia Selatan; 15,14 persen Asia Timur; 5,02 persen Asian Dispersed, dan 0,05 persen Timur Tengah.

4. Ariel memiliki persentase DNA Asia Timur yang cukup tinggi

Instagram/ariel_inst

Peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Herawati Supolo Sudoyo menjelaskan, Ariel memiliki persentase DNA Asia Timur yang cukup tinggi, dideteksi berasal dari Guam, pulau kecil di Pasifik.

Sementara, gen Asian Dispersed menggambarkan migrasi orang-orang Asia Timur dan Selatan ke Amerika Utara.

"Moyang genetik Asian Dispersed sama seperti orang Indonesia, namun umur gennya lebih muda" ucap Herawati.

5. Dalam DNA Ariel terdapat beragam varian India

instagram.com/ariel_inst

Herawati mengungkapkan, gen Asia Selatan yang melekat di diri Ariel merujuk ke negara Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka.

"Dalam DNA Ariel terdapat beragam varian India, yakni India secara umum, Golla, Bangladesh, Gope, Tamil, Rajput, Nepal, dan Bhutia. Tidak dijelaskan spesifik India mana, berarti yang ada di tubuh Ariel umum dimiliki oleh orang India,” ujar Herawati.

Lebih lanjut dalam halaman yang sama, Herawati mengungkapkan, DNA Ariel juga menunjukkan adanya fragmen genetika dari Yunani-Siprus.

Menurut Herawati, gen ini berasal dari Pulau Siprus di Laut Mediterania bagian timur, Pulau di selatan Turki, di barat Suriah, di utara Afrika, dan di timur Yunani itu sudah didiami sejak milenium ke-11 Sebelum Masehi, dengan ditemukannya desa pertanian Mediterania tertua di Siprus barat daya.