45.000 Tiket Berhasil Terjual, MotoGP Mandalika 2023 Siap Digelar

Lebih jauh, Kartika mengatakan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika telah dikenal sebagai salah satu destinasi sport tourism berkelas dunia.

"Fasilitas Mandalika kita bangun 5 tahun terakhir sekarang sudah mencapai stage yang sangat baik dan mendunia. Semua orang sudah tahu Sirkuit Mandalika, dan kita lihat arus turis internasional maupun domestik semakin baik," katanya.

Ia pun berharap, MotoGP 2023 bisa menjadi katalis untuk membangun destinasi turis terbaik, serta turut memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat NTB.

"Harapannya, Lombok bisa bertransformasi menjadi kawasan yang dicintai sebagai kawasan tujuan wisata, tapi juga membangkitkan sport tourism," tambah Kartika.

Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Center (ITDC), Ari Respati, mengungkapkan bahwa pihaknya fokus untuk mengangkat citra Mandalika sebagai destinasi sport tourism. 

“Event MotoGP Mandalika ini tak disangka telah menjadi ikon dan kebanggan masyarakat NTB. Hal ini bisa jadi bukti kesuksesan kami yang telah dimandatkan oleh pemerintah,” ujarnya.

Ari pun mengatakan, Sirkuit Mandalika terus berbenah dalam menyiapkan perhelatan MotoGP 2023, di mana pada tahun lalu infrastruktur jalan dan arus lalu lintas mengalami sedikit kendala.

“Kami telah membangun 36 kilometer jalan di kawasan, meningkat lebih dari 100 persen. Selain itu kantong-kantong parkir juga terjamin,” katanya.

Selain itu, Ari pun menyampaikan bahwa ajang MotoGP seri Mandalika 2023 diyakini akan lebih meriah untuk tahun ini. Pasalnya, MotoGP Mandalika kali ini digelar ketika pandemik sudah berakhir.

Ia juga mengklaim, sampai saat ini sudah ada 45.000 tiket MotoGP Mandalika 2023 yang terjual. Sebagian besar tiket tersebut dibeli oleh masyarakat NTB, kemudian diikuti oleh pembeli dari kota-kota lain hingga fans MotoGP dan wisatawan mancanegara.

"Masih sisa 15 -18 persen lagi tiket MotoGP Mandalika. Ajang ini sudah cukup ikonik di mata masyarakat NTB," imbuhnya.

MotoGP juga diharapkan membawa dampak yang signifikan bagi perekonomian daerah maupun nasional. Tahun ini, ditargetkan dampak ekonomi dari ajang MotoGP Mandalika bisa mencapai Rp4,5 triliun atau sama dengan raihan tahun lalu. 

Dampak ekonomi ini kontribusinya bermacam-macam. Mulai dari penjualan tiket, merchandise, penerbangan, penginapan hotel atau homestay, penyerapan tenaga kerja, dan lain sebagainya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan para operator maskapai udara untuk memperbanyak frekuensi penerbangan menuju Lombok. 

Selain itu, InJourney juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah NTB serta para pelaku usaha perhotelan untuk menetapkan batas tarif penginapan selama ajang MotoGP Mandalika berlangsung. 

"Ini sudah kami sampaikan supaya ada batas kenaikan harga sewa hotel. Sebab, kami juga ingin penonton MotoGP bisa extend lebih lama di Mandalika,” ungkapnya. 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menilai, gelaran MotoGP Mandalika 2023 bisa turut memberikan multiplier effect bagi masyarakat hingga pelaku UMKM. 

"Pencapaian tahun lalu Rp4,5 triliun. Kami harapkan tahun ini setidaknya sama, atau bahkan lebih. Tahun ini kita ada target 8,5 juta wisatawan mancanegara dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan dalam negeri," tuturnya.

Sementara itu  Ketua IMI Bambang Soesatyo menambahkan bahwa dampak dari MotoGP sangatlah besar. Ia menilai, dampaknya tak hanya dirasakan oleh masyarakat NTB, tapi juga masyarakat Bali. 

"Impact MotoGP luar biasa, tidak cuma warga NTB, tapi juga Bali. Perputaran uang tahun lalu itu sekitar Rp640 miliar, 100.000 lebih penonton. Total semua Rp4,5 triliun. Semoga tahun ini bisa meningkat," katanya. (WEB)