Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Calon Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Calon Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. (IDN Times/TKN Prabowo-Gibran)
Calon Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Calon Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. (IDN Times/TKN Prabowo-Gibran)

Jakarta, IDN Times - Tim pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) menyambut positif performa Anies Baswedan yang unggul dibandingkan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Padahal, semula banyak yang menduga bahwa Prabowo akan unggul karena ia masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan aktif.

Tema debat pada Minggu malam pun mengenai pertahanan, sehingga banyak yang menilai Prabowo akan mampu menjawab semua pertanyaan dengan baik. Namun, pada akhirnya Prabowo justru seperti dikeroyok oleh Anies dan Ganjar Pranowo. 

Juru bicara timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim, menilai penampilan Anies dalam debat ketiga sangat super. Bahkan, kata Ramli, Prabowo dibuat emosi sampai citra gemoy yang selama ini dibangun malah hancur dengan sendirinya. 

"Pada Minggu malam kemarin, Pak Anies tampil baik dengan penguasaan materi yang sangat baik. Sementara, Pak Prabowo terlihat menampakan sifat aslinya yang emosional sehingga upaya membangun image yang gemoy-gemoy hancur malam ini," ujar Ramli di dalam keterangan tertulis pada Senin (8/1/2024). 

Ia mengatakan Anies dalam penampilannya memang terlihat sangat menguasai materi. Mulai dari isu pertahanan, hubungan internasional, hingga geopolitik. Maka, tak heran bila pasangan capres nomor urut satu itu sangat mendominasi.

1. Prabowo makin tak bisa kendalikan emosi saat Anies kritik kinerjanya sebagai Menhan

Capres nomor urut tiga, Prabowo Subianto saat menghadiri diskusi bersama PWI (4/1/2024). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ramli mengatakan fokus Prabowo saat debat semakin hilang lantaran kerap kali tersulut emosi. Prabowo terlihat emosi ketika Anies mengkritik kinerjanya sebagai Menhan yang dinilai buruk. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan memberi skor kinerja Prabowo selama hampir lima tahun menjabat Menhan hanya 11 dari 100. 

"Terlihat Pak Prabowo tidak bisa mengontrol diri, sangat emosional menghadapi data-data yang datang. Baik itu dari pernyataan atau pertanyaan yang disampaikan oleh Anies. Prabowo membantah data Anies dan Ganjar tanpa data. Jadi, Prabowo ini memang tak menguasai data," kata dia. 

Di sisi lain, Ramli pun menilai Prabowo wajar tersulut emosi. Sebab, Anies menyebut Prabowo baru sebatas menjanjikan kesejahteraan bagi prajurit TNI dan personel Polri. Padahal, Prabowo sudah hampir lima tahun menjabat Menteri Pertahanan. 

"Karena ini bukti, kalau tingkat kesejahteraan prajurit masih jauh di bawah rata-rata. Gaji mereka rendah bahkan ada yang tidak punya rumah. Pak Anies di Jakarta sangat bisa memberikan solusi bagi prajurit soal hunian untuk masyarakat kecil," tutur dia. 

2. Anies sentil Prabowo yang kerap buang-buang anggaran dan tak cermat dalam beli alutsista

istilah yang muncul di debat ketiga capres (instagram.com/aniesbaswedan)

Temuan lainnya yang disampaikan oleh Anies yakni ketika ia menyebut kebijakan Prabowo yang tidak cermat dalam penggunaan anggaran di Kemhan. Meski anggaran Kemhan termasuk yang tertinggi dibandingkan kementerian lain, tetapi dinilai melakukan pemborosan.

Salah satunya, ketika Anies menyentil rencana pembelian 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 milik Angkatan Udara Qatar. Prabowo, kata Ramli, jelas tidak bisa menjawab secara baik terkait keputusannya tetap membeli satu skadron jet tempur bekas itu. 

"Bahkan, menurut mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa, ketika panel diskusi bersama samaa di tvOne, ia mengatakan bahwa alutsista yang direncanakan oleh Prabowo berupa pesawat Mirage sudah tidak diproduksi lagi di Prancis. Jika dibeli oleh Indonesia, maka berpotensi menjadi rongsokan, sangat besar karena TNI AU akan kesulitan mencari spare part-nya," tutur dia lagi. 

 

3. Prabowo jelaskan faktor usia pakai alutsista yang lebih penting ketimbang baru atau bekas

Prabowo Subianto (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Prabowo menjelaskan soal mengapa Kemenhan berencana membeli pesawat bekas alih-alih baru. Pria yang juga menjabat sebagai Menhan itu menyebut alat pertahanan dan keamanan, baik itu pesawat maupun kapal perang yang perlu dilihat adalah faktor usia pakai, bukan perkara baru atau bekas. Ia mengatakan alat perang rata-rata berusia 25-30 tahun.

"Jadi pesawat, umpamanya pesawat Mirage 2000-5 yang ada di Qatar, yang rencananya kita ingin akuisisi itu usia pakainya masih 15 tahun. Dan teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih," kata Prabowo pada Minggu malam kemarin. 

Ia melanjutkan apabila Indonesia berniat membeli yang baru misalnya, maka masa datang alat perang tersebut membutuhkan waktu tidak sebentar, biasanya 3 tahun dan baru bisa dioperasikan 7 tahun.

"Nah sementara 3 sampai 7 tahun ini, kita perlu detterence, kita perlu kemampuan, itu maksudnya alat terbelakang," tutur dia lagi.

Prabowo kemudian mengklaim Presiden RI ke-1 Sukarno juga menggunakan alat perang bekas saat menghadapi Irian Barat. Alat perang bekas itu meliputi pesawat terbang, kapal selam, cruiser destroyer, dan mayoritas alat tempur lain.

Prabowo pun menyebut sampai saat ini ada beberapa alat perang bekas yang dipakai Indonesia. Ia juga menegaskan hampir 50 persen alat perang di manapun menggunakan bekas.

Editorial Team