Meski target pemerintah 70 juta orang divaksinasi pada Juli mendatang, namun pasokan vaksin untuk Indonesia harus menurun. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat mengatakan paskokan vaksin itu berkurang karena dampak embargo vaksin COVID-19 oleh berbagai negara produsen vaksin.
"Sehingga, jumlah vaksin yang tadinya tersedia untuk Maret hingga April 2021 masing-masing 15 juta, atau totalnya dua bulan adalah 30 juta, kami hanya bisa dapat 20 juta dosis atau 2/3-nya," jelas Budi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/4/2021).
Adanya pengurangan jatah vaksin ini lantaran negara-negara di Eropa, Amerika Serikat, Brasil, dan lainnya, mengalami lonjakan kasus. Sehingga, mereka mengutamakan vaksin yang diproduksinya untuk warganya terlebih dahulu.
"Sehingga akibatnya, negara-negara produsen, yang terjadi lonjakan ketiga mengarahkan agar vaksinnya tidak boleh keluar. Hanya boleh dipakai di negara masing-masing," jelas Budi.
Pengurangan pasokan itu mempengaruhi laju vaksinasi di Indonesia. Sehingga, pemerintah akan mengatur program vaksinasinya kembali. "Akibatnya, laju vaksinasinya, mohon maaf, agak kami atur kembali. Sehingga, kenaikannya tidak secepat sebelumnya karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya," tutur dia.