Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sulit Kontrol Vaksinasi di Daerah, Menkes: Ada Daerah yang Gak Cepat

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kemenkes tidak bisa mengontrol pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di daerah-daerah. Hal itu karena otonomi daerah menyebabkan stok vaksin COVID-19 yang sudah sampai di daerah menjadi milik wilayah tersebut.

"Nah masing-masing daerah kan beda nih behavior-nya, ada yang kerjanya gercep (gerak cepat), ada yang gak," ujarnya dalam acara Forum Diskusi Bersama Menkes secara virtual, Minggu (18/4/2021).

1. Prioritas vaksinasi setiap daerah berbeda-beda

default-image.png
Default Image IDN

Menkes Budi menjelaskan, daerah-daerah memiliki prioritas vaksinasi. Misalnya DKI Jakarta yang menjadikan lansia sebagai kelompok prioritas vaksinasi.

"Ada lansia, ada yang prioritasnya berdasarkan hal-hal lain, agak sulit karena gak 100 persen di bawah kekuasaan kita (Kemenkes)," katanya.

2. Pemda diminta prioritaskan lansia untuk divaksinasi

default-image.png
Default Image IDN

Budi berharap pemerintah daerah (pemda) untuk lebih memprioritaskan lansia untuk divaksinasi. Hal itu berdasarkan dengan kerentanan kematian yang tinggi pada lansia apabila terinfeksi COVID-19.

"Satu dari tiga lansia yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 meninggal, di rumah sakit rata-rata kematian lansia mencapai 32 persen, sedangkan non-lansia 14 persen," katanya.

3. 50 persen kasus kematian COVID-19 di Indonesia berasal dari kelompok lansia

default-image.png
Default Image IDN

Selain itu, Budi juga membeberkan bahwa 50 persen kasus kematian COVID-19 di Indonesia berasal dari kelompok lansia. Padahal, dari keseluruhan kasus COVID-19 di Indonesia persentase lansia hanya 12 persen.

"Fatality rate (nasonal) kita kan 2,82 persen, tapi kalau orang tua tuh empat kali rata-rata (12 persen)," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aldzah Fatimah Aditya
EditorAldzah Fatimah Aditya
Follow Us