Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Jabar telah menjadi daerah COVID-19 yang terkendali. Sebab, angka reproduksi COVID-19 selama satu bulan di bawah satu persen.
“Maka masuklah kita ke new normal (normal baru). Cuma saya survei di masyarakat awam new normal ini terlalu elite, maka Jawa Barat ambil istilah berbeda, AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru),” kata Ridwan kamil yang akrab disapa Kang Emil di Webinar IDN Times, Senin (8/6).
Menyambut AKB ini, sama seperti Jakarta yang mulai melonggarkan PSBB, Jabar juga akan memulainya dengan terlebih dulu membuka rumah ibadah, disusul dengan membuka perkantoran. Alasannya, karena memiliki risiko kecil untuk penularan COVID-19.
“Ketiga kita buka mal, retail, pertokoan. Keempat pariwisata, dan terakhir pendidikan,” ujar Kang Emil.
Dalam menangani COVID-19, Ridwan Kamil mengaku menggunakan tiga cara dengan bercermin kepada Korea Selatan yang memiliki jumlah penduduk hampir sama dengan Jawa Barat.
“Satu pencegahan, pelacakan dan testing, dan perawatan. Persamaan saya dan Presiden Korsel adalah sama-sama mengurusi 50 juta manusia, bedanya duit saya cuma satu persen dari duitnya Presiden Korsel. Jadi Gubernur Jabar lebih repot karena harus menyelamatkan 50 juta orang,” kata dia.
Saat ini, kata Kang Emil, Jabar masih menargetkan 300.000 rapid test agar segera menemukan peta sebaran virus corona.
“Saya mengikuti standar Korsel, mereka punya 50 juta orang ditest 300.000 ketemu peta, kita juga sama, baru kekejar 180.000,” ujarnya.
Oleh karena itu, mantan Wali Kota Bandung ini terus melakukan inovasi di berbagai bidang agar dapat menstabilkan Jawa Barat sambil transisi ke masa AKB. Jabar, kata Kang Emil, telah terbukti mampu menciptakan alat kesehatan hingga APD sendiri. Oleh karena itu, ia juga mengimbau warga Jabar agar tetap melakukan protokol kesehatan untuk mempercepat penanganan COVID-19.
“COVID-19 ini penyakit kerumunan, ada kerumunan ada COVID, jauh dari kerumunan jauh dari COVID,” kata Ridwan Kamil.
Hingga hari ini, Senin (8/6), terdapat 2.424 kasus COVID-19 di Jabar. Angka tersebut hanya bertambah 20 kasus dari hari sebelumnya dengan jumlah 2.404.