Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI AD Kodam Iskandar Muda berada dalam kondisi siaga penuh untuk menangani banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh (Dok. Dinas Penerangan TNI AD)
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkanbanjir, tanah bergerak, dan tanah longsor melanda sembilan kabupaten/kota di Aceh sejak 18 November 2025. Bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan tinggi, angin kencang, dan kondisi geologi labil ini berdampak pada 14.235 kepala keluarga atau 46.893 jiwa, dengan 455 kepala keluarga atau 1.497 jiwa terpaksa mengungsi.
Kondisi banjir meluas di Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, Kabupaten Bener Meriah, Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Utara, dan wilayah lain yang masih terdampak hingga saat ini. Pemerintah daerah setempat bersama BPBA terus melakukan langkah darurat di lokasi-lokasi kritis.
Plt Kepala Pelaksana BPBA, Fadmi Ridwan, mengatakan, sembilan kabupaten/kota di Aceh telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi berdasarkan kondisi terkini di lapangan. Penetapan status tersebut memungkinkan percepatan penanganan melalui pengerahan sumber daya dan dukungan lintas instansi.