Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Pertama, I Made Wira Hady mewakili institusi tempatnya bekerja menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga jurnalis Juwita. Ia tewas dibunuh anggota TNI AL, Kelasi I Jumran pada 22 Maret 2025 lalu. Kemudian, pelaku mengatur agar Juwita terlihat meninggal seolah-olah akibat kecelakaan lalu lintas.
"Pimpinan TNI Angkatan Laut (AL) turut berbela sungkawa dan mengucapkan permohonan maaf kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa ini. TNI AL juga menegaskan bahwa dalam setiap tindakan kriminal mutlak yang dilakukan oleh oknum TNI AL akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya," ujar Wira kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Selasa (8/4/2025).
Ia mengatakan pada 5 April 2025 lalu telah dilakukan reka adegan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Total ada 33 reka adegan yang diperagakan oleh Jumran.
Meski begitu, reka adegan itu tak ikut menampilkan dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Jumran terhadap korban. Padahal, menurut keluarga korban, Juwita sempat diperkosa oleh Jumran sehari setelah dibunuh. Menurut Wira, 33 reka adegan itu dilakukan bertumpu pada kejadian pembunuhan.
"Tapi, tidak menghilangkan kejadian sebelumnya. Saat ini terkait peristiwa rudapaksa masih dilakukan penyidikan," katanya.