Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
TNI bantu dampak erupsi Gunung Semeru
Kondisi rumah warga yang tertutup abu bekas erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. (Dokumentasi Puspen TNI)

Intinya sih...

  • Koramil 0821-14/Pronojiwo lakukan patroli malam ke area terdampak erupsi Semeru, untuk memastikan tidak ada warga di rumah mereka.

  • Prajurit TNI AD juga bantu dirikan tenda peleton dan dapur lapangan.

  • Sebanyak 477 jiwa masih bertahan di dua titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Prajurit TNI Angkatan Darat (AD) turun ke wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Jawa Timur. Mereka mengecek ke SDN 04 Supiturang yang menjadi salah satu titik utama pengungsian warga. Prajurit TNI AD yang turun ke lapangan berasal dari unsur Korem 083/Baladhika Jaya dan jajaran Kodam V/Brawijaya.

"Mereka memastikan penanganan darurat berjalan efektif, aman, dan sesuai kebutuhan masyarakat terdampak," ujar Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AD, Kolonel Inf Donny Purnomo, dalam keterangan tertulis, Minggu (23/11/2025).

Di SDN 04 Supiturang, unsur TNI dan instansi lainnya memastikan ketersediaan layanan kesehatan, logistik harian, perlindungan kelompok rentan serta kesiapan fasilitas pengungsian. Personel di lapangan, kata Donny, juga membantu pengamanan wilayah sekitar, mobilitas warga dan penataan jalur evakuasi.

Sementara, Komandan Korem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Kohir mengatakan, pihaknya juga meninjau Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, salah satu kawasan yang terdampak paparan material vulkanik paling berat.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, erupsi Semeru menyebabkan 22 rumah warga dan dua fasilitas umum rusak berat. Sebanyak 105 hektare lahan pertanian terdampak, serta jalan penghubung Dusun Sumbersari dengan Dusun Gumukmas tertutup material vulkanik.

Maka, kata Kohir, ini menjadi fokus utama prajurit TNI AD yang diterjunkan ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru. "TNI akan selalu hadir untuk rakyat, terutama dalam kondisi darurat seperti ini. Kami langsung bergerak membantu evakuasi, pengamanan jalur dan memastikan bantuan sampai ke masyarakat," katanya.

1. Koramil 0821-14/Pronojiwo lakukan patroli malam ke area terdampak erupsi Semeru

Prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Korem 083/Baladhika Jaya membantu warga yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang. (Dokumentasi TNI AD)

Lebih lanjut, prajurit TNI AD juga melakukan patroli malam ke wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru. Mereka berpatroli menggunakan sepeda motor trail untuk memastikan tidak ada warga yang masih berada di rumah mereka. Sebab, Gunung Semeru masih ada di status level IV atau awas. Artinya, erupsi bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Dari Koramil 14/Pronojiwo melaksanakan penyisiran ke rumah-rumah penduduk dengan tujuan kami menyisir penduduk yang masih pulang ke rumah, supaya mereka kembali ke tempat pengungsian," ujar Danramil Pronojiwo, Letnan Dua Arh Sugiono kepada media di Jawa Timur.

Tujuan kedua patroli malam yakni untuk mencegah pihak-pihak tertentu memanfaatkan peluang di saat rumah warga tengah kosong. "Jadi, kami mencegah kesempatan dalam kesempitan yaitu mengambil barang-barang yang bukan miliknya," sambungnya.

2. Prajurit TNI AD bantu dirikan tenda peleton dan dapur lapangan

Prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Korem 083/Baladhika Jaya membantu warga yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang. (Dokumentasi TNI AD)

Sementara, mengutip data dari Puspen TNI, ada tiga warga yang mengalami luka bakar akibat terkena awan panas. Ketiganya saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Lumajang dan Pasuruan.

"Sebanyak 477 jiwa masih bertahan di dua titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo. Sementara, aktivitas masyarakat di wilayah Candipuro sudah kembali normal," demikian keterangan tertulis dari Mabes TNI.

Secara umum, kondisi masyarakat dalam keadaan kondusif. Tetapi ancaman banjir lahar dingin masih cukup tinggi. Apalagi intensitas hujan terus meningkat di kawasan Pronojiwo.

Prajurit Divisi 2 Kostrad kemudian merespons situasi di lapangan dengan mendirikan tenda peleton, dapur lapangan dan memperkuat penyekatan di zona terdampak. Evakuasi barang berharga dan warga dilakukan secara terkoordinasi. Semua proses itu didukung personel Koramil 0821-14/Pronojiwo.

Sedangkan, pos komando didirikan di depan Balai Desa Supiturang. Pos siaga ditempatkan di Dusun Gemuk Mas dan Dusun Sumbersari agar tindakan cepat dapat dilakukan setiap saat.

"Satuan TNI di lapangan akan terus memperkuat sinergi dan kesiapan operasi kemanusiaan hingga situasi dinyatakan aman sepenuhnya," kata Danramil Pronojiwo, Letnan Dua Arh Sugiono.

3. Status Gunung Semeru masih ada di Level IV

Prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Korem 083/Baladhika Jaya membantu warga yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang. (Dokumentasi TNI AD)

Sementara, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Priatin Hadi Wijaya, mengatakan aktivitas Gunung Semeru masih tinggi dan statusnya masih ditetapkan pada Level IV atau Awas.

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, aktivitas Gunung Semeru masih tinggi, sehingga tingkat aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu masih ditetapkan pada level IV," ujar Hadi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 22 November 2025.

Ia mengatakan pemantauan visual selama 21-22 November 2025 hingga pukul 12.00 WIB, menunjukkan aktivitas erupsi berkelanjutan. Pada 20 November 2025, teramati asap kawah putih bertekanan sedang dengan ketinggian 1.000 meter di atas puncak.

"Beberapa letusan dengan tinggi 300-500 meter yang dominan mengarah ke tenggara pada periode kedua pengamatan dan aktivitas guguran lava juga masih berlangsung dengan jarak luncur mencapai 800 meter ke arah Besuk Kobokan," tutur Priatin.

Aktivitas Gunung Semeru memperlihatkan aktivitas erupsi dan guguran lava masih terjadi, namun secara visual jarang teramati, karena terkendala kondisi cuaca.

Editorial Team