Tolak UU Ciptaker, Ribuan Buruh-Mahasiswa Demo di Istana dan MK

10 Agu 2023, 09:39 WIB

Demo buruh dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan mahasiswa di Patung Kuda, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Ribuan demonstran diprediksi akan mengikuti demonstrasi bertajuk Aksi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan Istana Negara, Kamis (10/8/2023) siang.

Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Unang Sunarno, menjelaskan titik kumpul unjuk rasa tersebut berada di Gedung ILO, Jalan MH Thamrin pada pukul 11.00 WIB.

"Bahwa Aksi Gebrak akan dilakukan dititik kumpul gedung ILO, Jalan MH Thamrin menuju gedung MK, dan Istana Negara dengan estimasi massa sekitar 10 ribu," kata dia dalam keterangannya.

"Aksi Gebrak tersebut juga akan bersama-sama dengan puluhan ribu buruh dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh," lanjut Unang.

1. Dihadiri sejumlah elemen masyarakat, termasuk buruh dan mahasiswa

Demo buruh dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan mahasiswa di Patung Kuda, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Unang memastikan, aksi tersebut dihadiri sejumlah elemen masyarakat, termasuk buruh dan mahasiswa.

Massa yang akan hadir berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan wilayah sekitarnya.

"(Massa yang akan hadir berasal dari) buruh, mahasiswa, dan kelompok gerakan rakyat lainnya dari Wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat," ucap dia.

2. Aksi digelar serentak di sejumlah daerah

Demo buruh dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) di Patung Kuda, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Unang mengatakan, demo yang digelar hari ini juga diadakan serentak di sejumlah daerah lainnya.

"Selain itu, aksi demonstrasi 10 Agustsu 2023 juga akan dilakukan di Semarang-Jawa Tengah, Surabaya-Jawa Timur, Musi Banyuasin Sumatra Selatan, dan Manado Sulawesi Utara," tutur dia.

3. Aksi Gebrak bawa sejumlah tuntutan

Demo buruh di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Lebih lanjut, aksi Gebrak membawa enam tuntutan yang disuarakan. Pertama, cabut Omnibuslaw Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja beserta peraturan pemerintah (PP) turunannya.

Kedua, cabut seluruh kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan konstitusi (UU Minerba, KUHP, UU Cipta Kerja beserta peraturan pelaksananya, UU IKN, UU Pertanian, RUU Sisdiknas, dan Revisi UU ITE).

Ketiga, cabut Permenaker Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja dan Pengupahan pada Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu Berorientasi Ekspor yang Terdampak Perubahan Ekonomi Global.

"Keempat, tolak Bank Tanah, hentikan liberalisasi agraria dan perampasan tanah. Kelima, hentikan pembungkaman ruang demokrasi di lingkungan akademik. Terakhir, keenam, hentikan represifitas dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat di semua sektor masyarakat," imbuh Unang Sunarno.