Jakarta, IDN Times - Hasil investigasi Transparansi Tender Indonesia (TTI) mengungkap kejanggalan dalam pelaksanaan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibangun Badan Gizi Nasional (BGN). TTI menduga program yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini membuka jalan bagi konglomerasi yayasan yang beroperasi seperti perusahaan.
Ketua TTI, Nasruddin Bahar, bahkan mengatakan, dalam praktiknya, yayasan hanya dijadikan kedok padahal yang bermain sebenarnya adalah para pemilik modal atau investor.
“Yayasan digunakan sebagai bendera saja dengan menyisihkan fee untuk yayasan sebesar Rp2.000 per porsi,” kata Nasruddin Bahar kepada IDN Times, Senin (15/9/2025).
Selain berita mengenai hasil investigasi program MBG, pembaca IDN Times juga menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyediakan menu telur pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), satu anak satu butir telur. Serta, aturan KPU soal dirahasiakannya sejumlah dokumen milik capres dan cawapres. Salah satunya dokumen terkait ijazah pendidikan.
Berikut lima berita yang paling banyak dicari pembaca IDN Times sepanjang Senin, 15 September 2025.