Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250725-WA0003(1).jpg
Pemerintah Indonesia melakukan uji coba sistem deklarasi penumpang internasional terintegrasi, All Indonesia (Dok/Ditjen Imigrasi)

Intinya sih...

  • Uji coba All Indonesia hanya untuk WNI dari maskapai Garuda

  • Sistem sudah diuji oleh ITSA BSSN dan akan tersedia dalam versi web dan aplikasi mobile

  • Tujuan sistem ini adalah untuk menarik wisatawan dan investor mancanegara untuk datang ke Indonesia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah melakukan uji coba sistem deklarasi penumpang internasional terintegrasi, All Indonesia. Sistem ini disebut akan menyederhanakan dan menyatukan pelaporan kedatangan penumpang, baik yang tiba dari luar negeri dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi penumpang secara terpisah.

Kick off uji coba All Indonesia yang dilaksanakan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis, 24 Juli 2025, dihadiri Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.

Masa uji coba sistem All Indonesia akan berlangsung hingga peluncuran resminya yang direncanakan terlaksana hingga akhir 2025.

"Kami mengapresiasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Kesehatan dan Badan Karantina Indonesia yang berkenan berkolaborasi dengan kami, dalam penyelenggaraan sistem All Indonesia. Kami berharap peningkatan layanan publik ini dapat mendukung posisi Indonesia sebagai destinasi wisata dan investasi dunia,” ujar Agus dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (25/7/2025).

1. Sementara hanya WNI dari maskapai Garuda yang baru bisa gunakan All Indonesia

Pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta meningkat saat libur sekolah (IDN Times/Maya Aulia Aprlianti)

Pemerintah bermitra dengan maskapai Garuda Indonesia, untuk pelaksanaan uji coba sistem baru ini. Agus menyebut, untuk sementara waktu hanya WNI penumpang penerbangan internasional Garuda Indonesia yang bisa menggunakan All Indonesia.

Setelah resmi diluncurkan, sistem tersebut akan digunakan untuk semua penumpang penerbangan internasional Garuda. All Indonesia akan tersedia dalam versi berbasis website (web-based) di laman https://allindonesia.imigrasi.go.id/dan aplikasi mobile.

2. Sudah ada uji coba oleh ITSA BSSN

Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution dan Menteri Imipas Agus Andrianto meresmikan Autogate untuk Pekerja Migran Indonesia di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (24/6/2025). (Dok: Diskominfo Sumut)

Agus mengatakan pihaknya memastikan sistem All Indonesia beroperasi dengan keamanan yang terjamin. Sistemnya sudah diuji eksploitasi celah keamanan oleh ITSA BSSN dan pihak eksternal, stress test untuk menguji pembebanan traffic, hingga penggunaan teknologi Sclron untuk mencegah kloning aplikasi.

“Kita siapkan sistem back up datanya. Nanti kita akan gunakan Data Center Indonesia, kapasitasnya juga akan kita perbesar,” ungkapnya.

3. Tarik wisatawan dan investor mancanegara untuk datang

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau progres pembangunan Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (9/7/2025). (Dok. Istimewa)

Dalam masa uji coba ini, kata Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pemerintah akan menelusuri apa saja yang bisa terus diperbaiki dan disempurnakan, sehingga pengoperasian All Indonesia pada saatnya nanti berjalan sempurna dan tak ada masalah.

AHY mengatakan, All Indonesia jadi upaya menghadirkan efisiensi waktu, karena sistem ini lebih cepat dibanding sistem deklarasi penumpang yang berlaku saat ini.

"Pengisian formulir pada All Indonesia dapat dilakukan sejak tiga hari sebelum kedatangan di Indonesia, setiap kali pengisian membutuhkan waktu sekitar 2,5 menit,” kata dia.

Upaya menghadirkan pengalaman efisien, menurut AHY, diharapakan dapat semakin menarik wisatawan dan investor mancanegara untuk datang ke Indonesia.

Experience datang ke Indonesia itu harus terasa mudah, namun bukan berarti menggampangkan, karena kita mementingkan national security, (sistem yang digunakan) harus aman betul,” katanya.

Editorial Team