Asal Usul Lampu Merah Maut di Transyogi Cibubur, Permintaan Pengembang

Dioperasikan sejak Januari 2022

Jakarta, IDN Times - Lampu merah di Jalan Transyogi Cibubu, kawasan Perumahan Citra Grand Cibubur CBD memakan korban jiwa. Kecelakaan di Jalan Transyogi Cibubur atau yang dikenal Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat itu terjadi pada Senin (18/7/2022) sekitar pukul 15.29 WIB.

Truk tangki Pertamina dengan No Polisi B 9598 BEH gagal melakukan pengereman dan menabrak sejumlah kendaraan. Polisi menyatakan 10 orang tewas akibat kecelakaan tersebut.

Namun, jauh sebelum kecelakaan truk tangki milik Pertamina itu, kehadiran lampu merah itu pun menjadi pertanyaan warga dan pengendara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, kehadiran lampu merah tersebut diinisiasi oleh PT Ciputra Nugraha Internasional melalui surat Nomor  004/LP/CGCC/EN/I/22 tanggal 13 Januari 2022 ke Pemkot Bekasi.

PT Ciputra Nugraha Internasional adalah pengembang yang membangun Perumahan Citra Grand Cibubur CBD. Dalam keterangan tertulis yang dirilis Pemkot Bekasi pada Selasa, 25 Januari 2022, pengembang memohon Pengaktifan Instalasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (Traffic Light).

Baca Juga: Polisi Sebut Lokasi Lampu Merah Dekat Kecelakaan Cibubur Tidak Layak

1. Selain minta lampu merah, pengembang juga buka akses jalan

Asal Usul Lampu Merah Maut di Transyogi Cibubur, Permintaan PengembangLokasi Lampu Merah Dekat Kecelakaan Cibubur. (IDN Times/Imam Faishal)

Dinas Perhubungan Kota Bekasi telah menginformasikan kepada seluruh warga masyarakat terkait rencana pengoperasian Simpang Baru Kawasan Perumahan Citra Grand Cibubur CBD.

Pengembang menginisiasi pembukaan akses jalan baru yang dapat dilalui oleh kendaraan umum. Jalan itu menghubungkan antara Jalan Alternatif Cibubur-Cileungsi dengan Jalan Cibubur CBD dan Jalan Lurah Namat (Jatirangga).

Dalam surat tersebut, disebutkan untuk optimalisasi aksebilitas maka dibuat juga simpang baru di depan Kawasan Perumahan Citra Grand Cibubur CBD dengan membuka median tengah dan pengaturan simpang menggunakan traffic light.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Cibubur, Warga Minta Lampu Merah Turunan Jalan Dicabut

2. Dirlantas sebut posisi lampu merah tidak layak

Asal Usul Lampu Merah Maut di Transyogi Cibubur, Permintaan PengembangLokasi Lampu Merah Dekat Kecelakaan Cibubur. (IDN Times/Imam Faishal)

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, mengatakan, posisi traffic light Cibubur CBD dekat lokasi kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, tidak layak.

"Ya kalau dilihat dari kasat mata tidak layak, makanya akan kami evaluasi," katanya kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).

Latif mengatakan, pihaknya masih mencari solusi agar pengguna jalan dapat merasa aman saat berkendara di sepanjang jalan alternatif Cibubur tersebut, khususnya di lokasi kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang itu.

"Kami berpikir di lapangan, bagaimana orang di jalan ini selamat baik masalah infrastrukturnya, jalannya, rambunya maupun pengendaranya harus yang (mengedepankan) keselamatan," kata dia.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Cibubur, Warga: Lampu Merah Bikin Was-Was

3. Lampu merah sementara ditutup

Asal Usul Lampu Merah Maut di Transyogi Cibubur, Permintaan PengembangLokasi Lampu Merah Dekat Kecelakaan Cibubur. (IDN Times/Imam Faishal)

Saat ini, lanjut Latif, pihaknya untuk sementara menutup atau tidak mengaktifkan lampu merah Cibubur CBD. Dengan demikian, pengendara dari arah Cileungsi harus memutar terlebih dahulu untuk berbelok ke Cibubur CBD.

Sementara untuk kendaraan dari arah Cibubur CBD menuju ke Cibubur, pengendara harus berbelok kiri terlebih dahulu dan memutar di U Turn.

"Sementara, kami tutup simpang ini. Mungkin setelah melakukan peninjauan kembali akan ditutup secara permanen. Traffic light di simpang ini sifatnya hanya lampu hazard peringatan (lampu kuning) untuk kendaraan yang datang dari arah Cibubur agar berhati-hati karena ada (kendaraan) keluaran dari CBD," ujarnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya