Kebakaran di West Mall Grand Indonesia, East Mall Tetap Dibuka Normal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bagian gedung West Mall Grand Indonesia (GI) terbakar pada Minggu (18/9/2022). Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal, mengatakan, peristiwa kebakaran ini pertama kali dilaporkan oleh pegawai yang bekerja di mal.
“Ada pegawai melihat kepulan asap di lantai 10, kemudian pegawai itu langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak security," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu.
Baca Juga: Kebakaran di Grand Indonesia, Api Berasal dari West Mall Lantai 10
1. Api berasal dari panel listrik
Adapun, api penyebab kebakaran di gedung pusat perbelanjaan itu berasal dari panel listrik.
Tim keamanan gedung, kata dia, sempat melakukan pengecekan ke ruang panel. Namun, asap yang sudah sangat pekat tak dapat dihindari.
“Tim security sempat melakukan pengecekan dan ternyata asap berasal dari ruang panel," kata dia.
Baca Juga: Kebakaran di Mal Grand Indonesia, Pengunjung Sempat Cium Bau Gosong
2. Pengunjung dan karyawan panik
Editor’s picks
Kejadian ini pun tak pelak membuat para pengunjung mal panik. Apalagi, kondisi pengunjung saat itu cukup ramai mengingat sedang libur akhir pekan.
Akibat kejadian tersebut, area mal Grand Indonesia yang berada di sebelah barat pun ditutup sementara.
Bukan hanya pengunjung, para karyawan yang berada di East Mall pun ikut panik dan berhamburan keluar mal. Namun begitu, area East Mall tetap beroperasi normal.
Baca Juga: Kronologi Gedung Kemendes Kebakaran, Kerugian Capai Rp1,5 Miliar
3. West Mall ditutup dan East Mall tetap dibuka
Berdasarkan laporan Dinas Gulkarmat, asap tebal juga masih menyelimuti kawasan mal Grand Indonesia.
Mobil pemadam pun terus ditambah mengingat kondisi yang masih belum kondusif.
“Pengerahan terakhir ada 7 unit dan 28 personel yang ada di lokasi,” demikian keterangan Command Center Dinas Gulkarmat.
Baca Juga: 64 RW di Jakarta Masuk Kategori Risiko Tinggi Rawan Kebakaran