Polisi Amankan Buku dari Rumah Keluarga Kalideres

"Bukan sekte, kok."

Jakarta, IDN Times - Polisi mengamankan barang bukti dari rumah keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Kalideres, Jakarta Barat. Dari barang bukti yang diamankan, polisi membawa buku-buku.

Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy menuturkan buku-buku yang diamankan tidak terkait dengan sekte. Namun, polisi tetap mempelajari apa yang ada dalam buku-buku tersebut.  

“Masih dipelajari. Bukan sekte kok buku biasa,” katanya.

1. Kemungkinan pembunuhan-bunuh diri

Polisi Amankan Buku dari Rumah Keluarga KalideresInstalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Ahli Forensik lulusan Universitas Melbourne, Reza Indragiri Amriel, memperkirakan kematian keluarga ini diakibatkan pembunuhan dan bunuh diri.

“Perkiraan saya, kasus ini adalah homocide (pembunuhan) - suicide (bunuh diri),” kata Reza, saat dihubungi IDN Times, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga: Ahli: Kasus Keluarga Tewas di Kalideres Bisa Pembunuhan-Bunuh Diri

2. TKP dalam rumah masih rapi

Polisi Amankan Buku dari Rumah Keluarga KalideresInstalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Hal ini setidaknya muncul dari analisa yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) sementara. Pertama, Reza mengatakan, bagian dalam rumah keluarga tersebut tetap rapi.

“Pertama, bagian dalam rumah tetap rapi. Kedua, keluarga meminta agar PLN memutus aliran listrik ke rumah,” terang dia.

3. Dari 4 jenazah 2 di antaranya punya masalah kesehatan

Polisi Amankan Buku dari Rumah Keluarga KalideresPetugas DOKPOL Mabes Polri melakukan identifiksi jenazah korban kebakaran lapas sebelum dibawa ke RS Kramat Jati di RSUD Kabupaten Tangerang, Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Ketiga, kata dia, tiga dari empat jenazah yang tergolong lansia dan memiliki masalah kesehatan. Kemudian, poin kunci dari analisis sementara ini adalah keluarga besar mereka menyebut jenazah akan dikremasi setelah diotopsi.

“Keempat, ada keluarga mereka yang bilang bahwa jenazah akan dikremasi. Itu penanda tentang keyakinan mereka,” tuturnya.

Dia mengatakan, orang-orang yang mempraktikkan kremasi biasanya mempercayai bahwa kematian adalah transformasi dari satu kehidupan ke kehidupan yang lain.

“Sepengetahuan saya, pada keyakinan yang mempraktikkan kremasi, kematian adalah transformasi dari satu kehidupan ke kehidupan lain,” ungkapnya.

Baca Juga: Sosiolog Menduga Kematian Satu Keluarga di Kalideres Terkait Sekte

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya