Jakarta, IDN Times - Sidang kasus korupsi alat kesehatan di Banten dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan terdakwa Tubagus Chaeri Wardhana akan digelar pada 16 dan 17 Januari 2020.
Sidang tersebut masih beragendakan pemeriksaan saksi-saksi. Jaksa KPK menyebutkan dalam kasus ini pihaknya akan menghadirkan ratusan saksi.
Dalam sidang hari ini, pemeriksaan para saksi yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Kesehatan Banten berfokus pada kasus pengaturan lelang proyek pada Dinas Kesehatan Banten pada Tahun Anggaran 2012.
Jaksa KPK Roy Suryadi mengatakan hari ini pihaknya memanggil para saksi terkait pengadaan lelang pada tahun 2012. Roy menyebut, selanjutnya pihaknya juga akan memanggil para pejabat yang terlibat pengaturan lelang pada proyek fisik Rumah Sakit di Banten di tahun 2009.
"Intinya kan ada beberapa paket yah, yang di APBN ada alkes dan fisik, kita mendakwakan paket-paket fisik tersebut terjadi di tahun 2009, yaitu pembangunan Rumah Sakit," kata Roy kepada IDN Times.
Roy menjelaskan, para pejabat tersebut bakal dipanggil untuk menjelaskan cara Wawan merekayasa proyek agar menguntungkan dirinya.
"Nah itu pihak-pihak yang terlibat diproses pengadaan proyek fisik di tahun 2009 bakal kita panggil mereka ada perbuatan rekayasa proses lelang," kata Roy.
Roy menyebut, para pejabat ASN yang terlibat dan mendapatkan uang dari terdakwa atau jaringannya harus mengembalikan uang tersebut kepada negara.
"Mereka harus mengembalikan uang yang mereka terima dari terdakwa, karena ini kan uang negara ya, da sebagian yang sudah dikembalikan, ada yang masih cicil," kata Roy.
Mantan ketua panitia lelang Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten pada 2011 dan 2012 lalu, Verga Andriyana mengungkap semua trik terdakwa kasus korupsi alat kesehatan pada Dinkes Banten, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan dalam mengatur semua proyek bernilai miliaran.
Hal tersebut diungkap dalam kesaksiannya dalam lanjutan persidangan kasus korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) beragenda pemeriksaan saksi, Kamis (9/1).