Bikin Sehat dan Kurangi Polusi dengan Revolusi Ala Mobike

Layanan berbagi sepeda yang sedang hot di Tiongkok

Beijing, IDN Times – Li Rui setiap hari menggunakan layanan Mobike dari stasiun kereta bawah tanah menuju rumahnya, di pinggiran Beijing. Pegawai di sebuah instansi pemerintahan itu merasa terbantu dengan adanya layanan bike-sharing yang disediakan Mobike Technology. Sepeda yang disewakan Mobike mudah dikenali dengan warna oranye. Mobike punya pesaing dengan layanan sama, yaitu Ofo. Sepeda Ofo warnanya kuning. 

Perusahaan teknologi yang didirikan pada 2015 ini mengklaim memiliki lebih dari 100 juta pengguna. Kamu yang ingin menggunakan layanan berbagi sepeda, gampangnya sih menyewa sepeda, harus membayar senilai 1 Ren Min Bi (RMB) atau 1 Yuan untuk pemakaian 30 menit. 

Di berbagai kota di Tiongkok layanan seperti ini meluas dan mudah ditemui di pinggiran jalan, tempat-tempat parkir sepeda sewa. Setelah menggunakan, sepeda bisa dikembalikan ke tempat parkir terdekat, tidak harus kembali ke tempat semula.

“Kami memberikan insentif khusus kepada pengguna yang mengembalikan sepeda ke tempat parkir khusus. Ini untuk menjawab tantangan awal ketika sepeda ditinggalkan di berbagai tempat. Berserakan,” kata Xiao Meilin, Manajer Strategi Operasional Mobike, kepada IDN Times dan sejumlah editor dari berbagai negara di Asia yang berkunjung ke kantor pusat Mobike di Beijing, 30 Juli 2018.

1. Mobike adalah layanan bike-sharing paling mencorong di Tiongkok, kini mendunia

Bikin Sehat dan Kurangi Polusi dengan Revolusi Ala MobikeIDN Times/Uni Lubis

Perusahaan setiap harinya mencatat lebih dari 30 juta perjalanan bersepeda oleh para penggunanya. Layanan Mobike kini menjangkau lebih dari 200 kota di 19 negeri. Setiap harinya dari perjalanan yang dilakukan penggunanya, Mobike mencatatkan 40 terabytes data. Dalam satu tahun, Mobike bekerjasama dengan pemerintah kota menciptakan 300 ribu lokasi parkir untuk sepeda sewaannya.

2. Awalnya ingin kembalikan Beijing sebagai “Kingdom of Biker”

Bikin Sehat dan Kurangi Polusi dengan Revolusi Ala MobikeIDN Times/Uni Lubis

Dalam foto-foto lama, Beijing diwarnai dengan ratusan orang mengendarai sepeda. Semacam sepeda onthel. ‘Pendiri kami ingin mengembalikan Beijing sebagai kerajaan pesepeda,” kata Meilin.

Tidak heran jika mayoritas pengguna harian adalah generasi tua, di atas 60 tahunan yang memilih bersepeda untuk menempuh jarak 1-2 kilometer rata-rata.

Ketiga pendiri Mobike, yaitu Wang Xiaofeng, Hu Weiwei dan Xia Yiping juga menjadikan jasa layanan sewa sepeda ini sebagai jawaban atas tantangan mobilitas di perkotaan. Beijing dan kota-kota besar di Tiongkok kian macet disesaki mobil dan kendaraan bermotor. Polusi menjadi musuh bersama.

Baca Juga: Ribut-ribut Soal Polusi Udara? Ini Yang Dilakukan Kota Beijing

3. Perusahaan memproduksi perangkat keras, dan sistem perangkat lunak menggunakan kecerdasan buatan

Bikin Sehat dan Kurangi Polusi dengan Revolusi Ala MobikeIDN Times/Uni Lubis

Sepeda yang disewakan Mobike sebagian diproduksi sendiri dengan menggunakan teknologi canggih termasuk kunci yang bisa dioperasikan dengan mengusapkan “barcode”. Kelengkapan pelacak lokasi seperti Global Positioning System (GPS) membuat posisi sepeda bisa dilacak dari pusat pengelola.

Wakil kepala presiden bidang pemasaran Eric Tian menjawab pertanyaan IDN Times tentang keberlanjutan usaha rintisan ini. “Tantangan terbesar adalah jumlah sepeda yang makin banyak ketika pesaing bermunculan. Tantangan lain adalah vandalisme, alias sepeda yang rusak. Kami mengupayakan re-use dan re-cycle semaksimal mungkin dari bagian dan suku cadang yang ada,” kata Eric.

4. Data yang dikumpulkan Mobike menjadi acuan untuk perencanaan kota

Bikin Sehat dan Kurangi Polusi dengan Revolusi Ala MobikeIDN Times/Uni Lubis

Di layar presentasi Meilin menunjukkan kondisi terkini bagaimana pergerakan pengguna Mobike. Ribuan titik-titik menandai pergerakan itu. “Kami bekerjasama dengan pemerintah kota di lokasi operasional untuk membantu membuatkan big data untuk kota pintar. Misalnya mendeteksi titik kemacetan, menghitung mobilitas kendaraan, termasuk Mobike, mendeteksi tempat parkir yang pas, sampai prediksi cuaca dan sepeda yang perlu direparasi” ujar Meilin.

Mobike memiliki konsep “”Magic Cube”, sebuah platform yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menyediakan big data tersebut bagi pengelola kota dan keperluan pengguna.

 

5. Singapura adalah kota tanpa jalur sepeda yang kini bekerjasama dengan Mobike

Bikin Sehat dan Kurangi Polusi dengan Revolusi Ala MobikeIDN Times/Uni Lubis

Selain dukungan pemerintah setempat, Mobike bisa meluaskan operasi di kota-kota dengan jalur khusus bagi pesepeda. Tapi, tanpa itu pun bisa. Contohnya Singapura yang sejak tahun 2017 menikmati layanan berbagi sepeda ini.  “Kunci yang menentukan apakah layanan kami potensial adalah tingkat kepadatan lalulintas di kota tersebut,” kata Eric.

Pada awal diperkenalkan di kota Singa, Mobike digunakan terutama saat akhir pekan. Dalam lima bulan berikutnya, pengguna di hari kerja meningkat.

Perkembangan pesat pengguna Mobike, membuat investor terus menanamkan duitnya di layanan ini. TechCrunch melaporkan bahwa tahun lalu perusahaan mendapatkan suntikan dana dari Meituan Dianping senilai sekitar US$ 2,7 miliar

Meituan-Dianping adalah perusahaan investasi dengan portofolio sedikitnya US$ 30 miliar yang gencar menanamkan duitnya di berbagai perusahaan teknologi. Perusahaan ini juga menjadi salah satu investor Go-jek.

Kapan ya layanan ini masuk ke Indonesia?

Baca Juga: 8 Hal Unik Sepeda Jadul Ini Bikin Rindu Masa Lalu

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya