Sutopo menyebutkan kendala yang dihadapi dalam penanganan darurat di Bengkulu saat ini adalah sulitnya menjangkau ke lokasi titik-titik banjir dan longsor, karena seluruh akses ke lokasi kejadian terputus total.
Koordinasi dan komunikasi ke kabupaten/kota, kata Sutopo, cukup sulit dilakukan karena aliran listrik banyak yang terputus. Sehingga pendistribusian logistik terhambat, karena akses jalan banyak yang terputus akibat banjir dan longsor.
"Titik lokasi bencana banjir dan longsor sangat banyak sedangkan jarak antar titik banjir dan longsor berjauhan, sehingga menyulitkan untuk mencapai semua lokasi," ujar dia.
Kendala lainnya adalah terbatasnya dana atau anggaran yang memadai, sehingga menyulitkan operasional penanganan bencana.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsian, perahu karet, selimut, makanan siap saji, air bersih, family kid, peralatan bayi, lampu darurat, peralatan rumah tangga untuk membersihkan lumpur dan lingkungan, sanitasi, dan jembatan baley.
"BPBD masih melakukan pendataan dampak bencana dan penanganan bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat potensi hujan berintensitas tinggi masih dapat berpotensi terjadi di wilayah Indonesia," kata Sutopo, mengingatkan.