Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pulau yang muncul akibat gempa Maluku (ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi)

Jakarta, IDN Times - Gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, pada Selasa (10/1/2023) dini hari, tidak hanya menimbulkan kerusakan. Tak lama setelah gempa tersebut, muncul sebuah pulau di permukaan air di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

"Temuan di Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara, gempa berkekuatan magnitudo lebih dari 7 mengakibatkan munculnya tumpukan material sehingga membentuk pulau," kata Kepala Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara, Bony Kelmaskossu, seperti dilansir ANTARA, Selasa.

1. Aparat desa minta pemerintah segera tindak lanjuti fenomena ini

Ilustrasi laut selatan jawa (IDN Times/Sunariyah)

Menurut Bony, fenomena tersebut mengakibatkan seluruh masyarakat Desa Teinaman panik dan takut, sehingga untuk sementara waktu mengungsi.

"Kebijakan yang ditempuh, kami arahkan masyarakat untuk mengungsi sementara waktu," kata Bony.

Ia berharap pemerintah dan instansi teknis terkait segera menindaklanjuti fenomena yang terjadi di desa itu.

2. Koordinator BMKG Ambon sebut perlu kajian mendalam

Google Map

Sementara Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, Luthfy Pary menyatakan, terkait fenomena pulau yang muncul di Desa Teinaman, pihaknya belum bisa menginformasikan lebih detail karena perlu kajian lebih mendalam.

Istilah yang mirip dengan fenomena ini dikenal dengan "mud volcano", tetapi perlu kajian lebih mendalam.

"Informasi yang kami peroleh belum lengkap apakah fenomena itu memang murni diakibatkan oleh dampak ikutan akibat gempa atau bukan, sejauh ini kami belum mendapatkan informasi yang akurat," ujarnya.

3. Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi Laut Banda

Gempa M 7,1 yang mengguncang Maluku Utara pada Kamis (14/11) malam tadi. Twitter/@BMKG

Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 7,5 terjadi pada Selasa dini hari. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, pada kedalaman 130 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Meski berkekuatan dahsyat, gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami.

Editorial Team

EditorSunariyah