Usai Pemilu 2024, Bijak Memilih Luncurkan Bijak Demokrasi

Intinya sih...
- Bijak Memilih meluncurkan 4 platform baru bernama Bijak Demokrasi.
- Platform tersebut meliputi Bijak Pilkada, Bijak Memantau, Komunitas Bijak, dan Sekolah Bijak.
- Bijak akan menampung organisasi dengan tujuan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Setelah gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pileg yang digelar pada Februari 2024 lalu, Bijak Memilih kembali meluncurkan gerakan pendidikan politik dan kebijakan publik independen bernama Bijak Demokrasi.
Co-head Bijak Sekretariat, Andhyta Firselly Utami (Afu), menjelaskan, pihaknya meluncurkan empat produk yang terjadi dalam ekosistem Bijak Demokrasi.
"Jadi tadi adalah empat produk di dalam ekosistem bijak yang yang kami sudah perkenalkan," kata Afu saat acara peluncuran di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).
1. Empat produk baru Bijak Memilih
Afu menyampaikan, empat produk itu menjadi platform masyarakat untuk mengontrol langsung jalannya pemerintahan dan kebijakan publik, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Adapun keempat platform itu yakni Bijak Pilkada, Bijak Memantau, Komunitas Bijak, dan Sekolah Bijak.
2. Bijak klaim berupaya aktif perbaikan demokrasi di Indonesia
Afu menegaskan, pihaknya akan terus berinteraksi dan bereksperimen untuk memperbaiki wadah demokrasi di Indonesia dengan menggandeng berbagai elemen publik.
"Ke depannya kami akan terus interaktif, bereksperimen aktif, berproses," ucapnya.
3. Gerakan Bijak akan menampung berbagai organisasi
Lebih lanjut, gerakan Bijak akan menampung berbagai organisasi yang punya cita-cita yang sama, yakni untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Afu menuturkan, dengan berkumpul, maka kebijakan yang dikritisi dan aspirasi yang disampaikan akan lebih didengar oleh para pemangku kepentingan.
"Bijak ini ingin menjadi sebuah gerakan, jadi bijak ini bukan organisasi, bijak adalah ruang untuk semua organisasi, komunitas yang percaya nilai-nilai yang sama. Percaya bahwa demokrasi Indonesia harus naik kelas, percaya bahwa kita harus sama-sama memantau, memilih dengan bijak, harus berkomunitas dan bergerak," ujarnya.