Juru Bicara (Jubir) muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mikhael Benyamin Sinaga bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Instagram/Mikhael Benyamin)
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara milenial DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mikhael Benyamin Sinaga menyebut fungsi jabatan gubernur tidak banyak manfaat dan tidak bersentuhan langsung dengan rakyat.
“Jabatan gubernur tidak terlalu ada manfaatnya, karena semua kebijakan penting itu adanya di Kabupaten dan Kota,” ucap dia.
“Di banyak daerah yang geografisnya luas, kapan kita pernah lihat gubernur itu turun ke masyarakat? Bahkan banyak yang gak kenal sama Gubernurnya, itu sudah salah kaprah,” tutur alumni University of East Anglia, Inggris itu.
Lebih lanjut dia menegaskan, usulan penghapusan pemilihan calon gubernur dan jabatan gubernur itu untuk memastikan kebijakan pemerintah pusat bisa dijalankan sampai ke daerah-daerah.
“Makanya kami mengajukan bahwa gubernur itu tetap ada tapi memang ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat agar Presiden terpilih bisa menjalankan kebijakannya sampai ke daerah-daerah dan tidak dipengaruhi warna-warni (latar belakang parpol),” tutur dia.
Jika usulan jabatan gubernur ditunjuk Presiden terealisasi, kata Mikhael, justru akan menguntungkan bagi daerah karena mereka dapat menyampaikan aspirasi secara langsung kepada pemerintah pusat.
“Daerah (Kabupaten dan Kota) justru bisa lebih maju, ‘wah kita butuh dana untuk program ini-itu’ dan bisa langsung disampaikan ke pemerintah pusat karena gubernurnya itu adalah wakil langsung dari pemerintah pusat,” tandas Mikhael.