Vaksin COVID-19 Tiba di Indonesia, Ini Kata Menteri BUMN Erick Thohir

07 Des 2020, 17:04 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir (Humas BUMN)

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir bersyukur vaksin corona telah tiba di Indonesia. Ia mengatakan, kedatangan vaksin COVID-19 gelombang pertama ini merupakan bukti adanya kerjasama yang kuat lintas kementerian dan lembaga.

“Alhamdulillah, kami bersyukur karena vaksin COVID-19 mulai tiba secara bertahap di Indonesia. Ini sebuah langkah maju bukti kerjasama yang kuat lintas kementerian dan lembaga, baik Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Badan POM, Biofarma juga Garuda dan nantinya akan juga didukung oleh semua Pemerintah Daerah, TNI dan Polri,” kata Erick dalam press rilis yang diterima IDN Times, Senin (7/12/2020).

1. Vaksin tiba pada Minggu malam

Vaksin COVID-19 Sinovac. Dok. IDN Times/bt

Vaksin COVID-19 dari perusahaan farmasi Tiongkok, Sinovac, tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten pada Minggu malam kemarin. Ada sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 produk Sinovac sudah tiba di Tanah Air dan kini telah disimpan dalam cold storage Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah mengatakan bahwa vaksin tersebut belum dapat langsung digunakan dalam vaksinasi karena masih harus menunggu hasil evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Walaupun sudah datang dan berada di Indonesia namun pelaksanaan vaksinasi masih harus melewati tahapan evaluasi dari Badan POM untuk memastikan aspek mutu keamanan dan efektivitasnya,” ujar Airlangga dalam video yang ditayangkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu.

2. Vaksin bantuan pemerintah

Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

Erick lebih lanjut menjelaskan bahwa vaksin yang telah tiba ini merupakan vaksin bantuan pemerintah. Bukan vaksin mandiri.

“Seperti yang disampaikan Menteri Kesehatan, vaksin yang tiba ini adalah vaksin bantuan Pemerintah. Sedangkan yang akan datang kemudian, sebagian ditujukan untuk vaksin mandiri. Vaksinasi akan dilakukan sesudah mendapatkan izin BPOM dan MUI dan rencananya akan tiba di bulan Januari tahun depan,” kata menteri yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu.

3. Vaksin mandiri

(Simulasi uji klinis vaksin sinovac COVID-19 di RSUP Unpad, Kota Bandung) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Adapun vaksin mandiri yang dimaksud Erick adalah vaksin yang bisa dibeli oleh masyarakat yang mampu.

Dalam rilis dijelaskan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan KADIN dan Asosiasi pengusaha lainnya untuk pendistribusiannya.

“Solusi dari pandemi ini adalah gotong royong. Gotong royong menjaga prokes, gotong royong membantu yang terdampak. Begitu juga dengan vaksinasi, saya ajak masyarakat mampu turut bergotong royong dan kita sudah berkomunikasi dengan KADIN dan banyak asosiasi lainnya,” jelas Erick.

Ketua KADIN, Rosan Roslani juga telah mengkonfirmasi pernyataan Erick. Dalam kesempatan berbeda ia mengatakan KADIN sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.

“Kami sudah berkoordinasi beberapa kali dengan Ketua Pelaksana KPCPEN/BUMN karena banyak pengusaha yang bersedia memberikan vaksinasi kepada para pegawainya. Hal ini karena kami concern dengan kesehatan karyawan kami selain juga tetap menjaga produktivitas kerjanya, belum lagi para pengusaha memiliki program CSR untuk membantu masyarakat sekitarnya.”