Kata Millennial: Ganjar Berpotensi Jadi Capres 2024 

Beberapa millennial ingin Pilpres 2024 hanya diikuti 2 calon

Jakarta, IDN Times - Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo muncul sebagai salah satu pilihan untuk calon presiden, dalam berbagai survei terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bahkan elektabilitas Ganjar lebih tinggi dari beberapa tokoh politik nasional lainnya yang sering wara wiri di layar kaca.  

Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pengetahuan millennial terhadap Ganjar Pranowo, IDN Times mencoba menjaring suara beberapa millennial dari media sosial. Seperti apa hasilnya? 

Menurut beberapa millennial, Ganjar berpotensi menjadi capres di Pilpres 2024 karena memiliki kinerja yang baik sebagai gubernur. Seperti dikatakan Vian yang merupakan warga asli Jawa Tengah.

"Aku sebagai warga Jateng lihatnya dia sebagai gubernur sih memang menunjukkan kalau dia benar-benar kerja, dan memang kalau merespons keluhan warga termasuk yang cepat," ujar Vian kepada IDN Times, Selasa (15/6/2021). 

Baca Juga: Ganjar Paling Berpeluang Dipilih Meski Tanpa PDIP, Ini Alasannya

1. Millennial menilai Ganjar berpotensi jadi capres karena kinerja

Kata Millennial: Ganjar Berpotensi Jadi Capres 2024 IDN Times/Dhana Kencana

Menurut Vian yang kini berusia 23 tahun, kinerja Ganjar sebagai gubernur telah membuahkan hasil yang baik sehingga membuatnya berpotensi menjadi capres 2024.

Bagaimana dengan posisi calon wakil presiden (cawapres)? Vian tetap memilih Ganjar sebagai capres karena menurutnya Ganjar memiliki kapabilitas sebagai presiden.

"Kapabilitasnya sih menurutku, dia memang bisa jadi presiden. Sayang aja kalau cuma jadi wapres," ujar Vian.

Senada dengan Vian, Kanya yang lahir pada 1998 dan kini masih berstatus mahasiswa, menyebut jika Ganjar hanya menjadi cawapres akan kurang banyak disorot.

"Kinerja beliau sebagai gubernur tuh bagus menurut saya. Jadi capres oke aja, kalau jadi cawapres oke juga tapi lebih milih beliau jadi capres sih, karena kadang cawapres kurang banyak disorot," jelas Kanya.

Sementara itu, Anindya, millennial 23 tahun yang berasal dari luar Jateng, juga melihat Ganjar memiliki potensi jadi capres.

"Menurutku Ganjar punya potensi. Di Jateng juga rata-rata puas sama kinerjanya. Jadi dilihat dari kinerja dan imagenya sebagai politikus, kayaknya dia cukup punya suara buat maju jadi capres," ujar Anindya.

2. Ganjar bisa memulai dari cawapres dulu sebelum capres

Kata Millennial: Ganjar Berpotensi Jadi Capres 2024 ANTARA FOTO/Reno Esnir

Walaupun Ganjar memiliki potensi, menurut Kevin (24) yang merupakan salah satu karyawan swasta di Jakarta, sebaiknya Ganjar belajar terlebih dahulu dengan menjadi cawapres. Alasannya, dia belum melihat kinerja Ganjar.

"Dia masih gede di media sosial, sementara kerjanya belum begitu kelihatan, tapi dia punya potensi makanya dia perlu belajar dari cawapres dulu dan melihat pesaingnya yang lain agar lebih pengalaman. Jadi lebih baik di cawapres dulu," ujar Kevin.

Tak jauh berbeda dari Kevin, Nandita, millennial 23 tahun yang berdomisili di Jawa Tengah, mengatakan rekam jejak Ganjar sebagai gubernur memang bagus, tetapi menurutnya lebih baik Ganjar menempati posisi sebagai cawapres dulu untuk mengetahui cara kerjanya jika di Istana.

"Selama dia jadi gubernur sih kelihatan rekam jejaknya bagus, dan kalau dilihat cara memimpinnya gak beda jauh dengan Jokowi, jadi mungkin bisa dikasih kesempatan buat ke wapres dulu biar tahu cara kerjanya kalau udah masuk ke Istana gimana," ujar Nandita.

3. Pilpres 2024 lebih baik diikuti 2 pasang calon saja

Kata Millennial: Ganjar Berpotensi Jadi Capres 2024 Ilustrasi Penegakan Hukum Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Terkait jumlah pilihan pasangan capres dan cawapres di pemilu, millennial-millennial tersebut mengatakan lebih memilih pilpres hanya diikuti dua pasang calon seperti Pilpres 2014 dan 2019, agar tidak bingung memilihnya.

"Dua ajalah gak usah banyak-banyak. Dua calon aja pusing, biar fokus aja gitu milihnya. Kalau orang yang netral bukan mendukung karena embel-embel dari partai ini itu, pusing sih kalau banyak-banyak calonnya," kata Nandita.

Sependapat dengan Nandita, Kanya dan Anindya juga mengatakan hal yang sama.

"Biar gak pusing milih di bilik sih. Kalau lebih dari dua kadang suka jadi bingung untuk milih," ujar Kanya.

"Buatku dua pilihan tuh ideal, kalau tiga pasangan calon kayaknya terlalu banyak," ujar Anindya.

Baca Juga: Relawan JokPro Akan Deklarasi Usung Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya