Survei: Banjir Menghanyutkan Elektabilitas Anies Baswedan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan digadang-gadang sebagai bakal calon presiden unggulan periode 2024-2029. Hasil survei yang dilakukan oleh Parameter Politik Indonesia bersama Politika Research & Consulting menemukan bahwa elektabilitas (Top of mind capres) Anies mencapai 6,66 persen, berbeda satu posisi di bawah Prabowo Subianto dengan elektabilitas 13,78 persen.
Sementara, dari 30 nama yang berpotensi sebagai capres 2024, Anies justru menempati peringkat empat dengan 7,8 persen. Posisinya berada di bawah Prabowo Subianto (17,3 persen), Sandiaga Uno (9,1 persen), dan Ganjar Pranowo (8,8 persen).
1. Elektabilitas Anies terus menurun
Kendati diunggulkan, jajak pendapat yang diselenggarakan pada 25 Januari hingga 10 Februari 2020 ini mengungkap, elektabilitas Anies terus tergerus.
“Elektabilitas Anies relatif turun kalau dibanding survei-survei sebelumnya,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, saat memaparkan hasil temuannya di Hotel Gren Aila Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/2).
2. Banjir menghanyutkan elektabilitas Anies
Salah satu faktor yang menyebabkan turunnya elektabilitas Anies adalah banjir yang melanda Ibu Kota pada awal tahun.
Editor’s picks
“Kenapa Anies bisa di bawah Ganjar dan Sandi? Karena ada badai besar di Jakarta yang menyebabkan banjir. Jadi banjir ini cukup membuat elektabilitas Anies terjun bebas,” tambah Adi.
3. Anies semakin di-bully semakin didukung
Temuan lainnya, Adi mengungkapkan bahwa semakin Anies dipojokkan, maka elektabilitas dan popularitasnya semakin tinggi.
“Hanya banjir yang bisa mengalahkan Anies. Bukan Fomula E, lem Aibon, atau buzzer. Anies ini semakn dikritik, orang semakin simpati. Tapi dengan banjir, ya secara tertib elektabilitasnya turun,” tutur pengajar politik di FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
4. Berikut metode surveinya
Survei kolaborasi ini dilakukan pada 25 Januari hingga 10 Februari 2020. Metodenya adalah multi stage random sampling dengan melibatkan 2.197 responden dari 220 desa/kelurahan di Indonesia. Ada pun tingkat kepercayaannya adalah 95 persen dengan margin of error 2,13 persen.
Baca Juga: Anies Baswedan Minta Duafa Doakan Pegawai Pemprov DKI Jakarta