Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelajar dan mahasiswa NTB saat gelaran bursa beasiswa pada 2023. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Pelajar dan mahasiswa NTB saat gelaran bursa beasiswa pada 2023. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Jakarta, IDN Times - Skema pinjaman online atau pinjol untuk membayar uang kuliah belakangan menjadi pembicaraan, dan menuai banyak respons dari masyarakat. Namun, ada juga yang menanggapi fenomena ini dengan prihatin.

Yayasan Kitong Bisa, organisasi nonprofit yang bergerak di bidang pendidikan, lingkungan, dan teknologi, terkhusus di Tanah Papua, merasa skema pinjaman online yang ditawarkan membebani mahasiswa dalam pelunasannya.

Direktur Utama Kitong Bisa Internasional, Ananda Hutapea, mengatakan yayasannya memiliki skema lain untuk mahasiswa yang ingin membayar uang kuliah. Pihaknya membuat program Beasiswa Indonesia Maju.

"Beasiswa Indonesia Maju yaitu dengan hanya menyelesaikan 10 modul pembelajaran dengan topik kepemimpinan, komunikasi dan kewirausahaan, yang disediakan secara sukarela oleh Arizona State University, yang dapat diakses melalui website www.kitongbisa.org," kata dia dalam keterangannya, Selasa (30/1/2024).

1. Usai selesaikan modul berkesempatan akan dapat pelatihan

Pelajar NTB mencari beasiswa. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ananda menjelaskan yayasannya menjalin kerja sama dengan Thunderbird Global School of Management, Arizona State University, lewat sebuah program belajar gratis yang disebut dengan: 100 Million Learners. Program inilah yang menjadi prasyarat bagi mahasiswa yang ingin memperoleh Beasiswa Indonesia Maju.

"Setelah menyelesaikan modul tersebut, mahasiswa bisa berkesempatan melakukan pelatihan kewirausahaan yang di dalam program pelatihan tersebut, mahasiswa juga akan turun langsung belajar di perusahaan rekanan Kitong Bisa, dan memperoleh beasiswa untuk membayar biaya kuliah selama dua semester atau lebih, tergantung dari kebijakan perusahaan dan kinerja mahasiswa," ujar dia.

2. Jika lulus, bisa magang di perusahaan dan dapat penghasilan

ilustrasi magang (pexels.com/fauxels)

Mekanisme magang ini akan melewati proses wawancara dari perusahaan, dan bila dinyatakan lulus, mahasiswa bisa melakukan magang di perusahaan tersebut.

“Teman-teman akan diwawancarai oleh HRD dari perusahaan rekanan Kitong Bisa, dan apabila lulus seleksinya, teman-teman memiliki kesempatan melakukan magang di perusahaan tersebut selama dua semester, dan memperoleh penghasilan sampingan untuk membayar biaya kuliah teman-teman selama dua semester atau lebih, tergantung kebijakan perusahaan dan kinerja teman-teman," katanya.

3. Diharapkan bisa bantu mahasiswa bayar kuliah

Ilustrasi tenaga honorer yang lulus menjadi PPPK. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Nantinya perusahaan akan menyerap tenaga magang. Pilihan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa membayar biaya kuliah tanpa harus terlilit skema pinjol, sekaligus bisa menimba wawasan lebih luas, mengenai kewirausahaan, yang bisa menjadi bekal setelah mereka lulus.

Editorial Team