Diduga Alami Sakit Pencernaan, Gajah di Kasang Kulim Pekanbaru Mati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pekanbaru, IDN Times - Seekor gajah Sumatra yang berada di Lembaga Konservasi Kasang Kulim, Pekanbaru, Riau, ditemukan mati, Rabu lalu (13/5).
Satwa yang diberi nama Febri berjenis kelamin jantan tersebut tutup usia diduga karena alami penyakit radang pencernaan. Berikut kronologisnya!
1. Sebelumnya kondisi Febri masih sehat
Satwa bernama latin Elephas maximus sunatranus tersebut sebelumnya masih sehat sebelum ditemukan mati. Dia sempat diberikan makan tiga kali sehari oleh petugas Kasang Kulim, Selasa (12/5).
Kasubbag Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indiarti mengungkapkan bahwa, sekitar pukul 08.00 WIB pagi Febri diberi makan batang jagung sebanyak 2 gerobak.
"Kemudian pukul 13.00 WIB sebanyak 1 gerobak, dengan jenis pakan batang pisang dan pukul 16.00 WIB sebanyak 1 gerobak, dengan jenis pakan batang jagung," ungkap Dian, Sabtu (16/5).
Pakan tersebut diperoleh dari kebun pisang dan jagung yang ada di sekitar kebun binatang. "Batang pisang yang diberikan pukul 16.00 WIB adalah batang pisang yang baru di suplay pukul 13.00 WIB," jelasnya.
Baca Juga: Bukan Paus Biru atau Gajah, 8 Hewan Ini Punya Bagian Tubuh Terbesar
2. Terdengar suara pekikan
Editor’s picks
Pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB, petugas keamanan dan pembersih kandang macan dahan, R Samosir sempat mendengar suara pekikan gajah bersamaan dengan suara petir yang kuat.
Samosir lalu memeriksa dari jarak 20 meter dan terlihat Febri masih bergerak seperti biasa. Karena tak ada yang aneh, Samosir meninggalkan lokasi dan kembali ke kantin.
3. Febri ditemukan mati saat subuh
Samosir kembali melakukan pengecekan kondisi gajah, Rabu (13/5) sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu Febri ditemukan dalam kondisi terbaring. Khawatir terjadi sesuatu, Samosir lalu menghubungi pemilik Kasang Kulim dan memanggil pawang gajah.
"Pawang mengecek gajah dengan memeluk bagian kepala dan belalainya. Ternyata tidak ada napasnya lagi. Pihak Kasang Kulim kemudian menghubungi kami dan dokter serta tim medis diturunkan ke lokasi untuk melakukan neukropsi," beber Dian.
Dari hasil neukropsi, Febri yang berusia 32 tahun tersebut diduga mati karena mengalami infeksi radang saluran pencernaan secara masif dan kronis.
"Setelah diperiksa, gajah Febri langsung kita kuburkan," tutupnya.
Baca Juga: Tidak Hanya Harimau, Gajah Liar Juga Keluar Hutan TNGL