Bukan karena Gempa, Ini Penjelasan Sutopo Soal Amblesnya Jalan Gubeng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Amblesnya Jalan Raya Gubeng pada Selasa malam (18/12), akhirnya membuat Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB turut berbicara. Dalam akun Twitter-nya, Sutopo meluruskan tiga hal terkait amblesnya jalan tersebut.
1. Sutopo menyampaikan amblesnya Jalan Raya Gubeng disebabkan oleh kesalahan konstruksi, bukan karena patahan
Sutopo menampik jika kejadian tersebut merupakan efek dari sesar gempa atau patahan Surabaya dan Waru. Menurutnya, amblesnya jalan lebih dikarenakan kesalahan kontruksi. "Dinding penahan jalan (retaining wall) tidak mampu menahan beban," ungkapnya. Kondisi dinding penahan jalan tersebut semakin diperparah dengan cuaca Surabaya yang belakangan ini sedang hujan. Potensi amblesnya jalan pun semakin memungkinkan.
Memang belakangan ini diketahui pula, tengah dikerjakan suatu pembangunan di area tersebut. Namun, belum ada konfirmasi lebih lanjut soal kejadian ini dari pihak yang terlibat dalam pembangunan.
2. Selain itu, juga membagikan foto Jalan Raya Gubeng sebelum kejadian
Editor’s picks
Tak cuma membagikan foto pasca kejadian, pria yang merupakan penyintas kanker paru-paru ini juga mengunggah foto jalan sebelum kejadian. Nampak dalam foto, dinding galian tidak kuat menahan beban dinding di dekat jalan. "Getaran dari kendaraan menyebabkan tanah ambles. Konstruksi dinding tidak kuat," tambah Sutopo.
3. Pria penggemar Raisa ini pun sempat berkelakar menanggapi meme yang beredar soal amblesnya Jalan Raya Gubeng
Setelah dua informasi yang disampaikan, Sutopo sempat berkelakar menanggapi meme yang beredar di sosial media. Meme tersebut menceritakan munculnya Godzilla, hewan raksasa fiksi yang pernah difilmkan beberapa tahun yang lalu. Katanya, "Tidak benar amblesnya Jalan Raya Gubeng karena ulah Godzilla." Selanjutnya, ia menyarankan netizen agar tetap beraktivitas seperti biasa.
Baca Juga: Jalan Gubeng Ambles, BBJN Sebut Ada Rongga Aliran Air Sejak Februari