Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono Atmoharsono, SH., M.Hum memberikan pembekalan dalam acara Bootcamp TNI AD to GenZ 2023 yang diadakan di Gedung Candracha, Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. (Dok. BPIP)
Di sisi lain, Karjono juga memberi peringatan kepada peserta tentang tantangan dalam memahami Pancasila. Beliau menyinggung aspek yang melemah pasca-reformasi, termasuk mengenai lembaga yang memperkuat ideologi Pancasila juga turut di non aktifkan, "Tap MPR II 1978 tentang Eka Pancakarsa atau P4 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, 1 tahun kemudian Lembaga BP7 dibubarkan dan yang sangat memprihatinkan Undang Sisdiknas diganti dengan UU 20 tahun 2023 tentang Sisdiknas yang menghilangkan mata ajar atau mata kuliah Pancasila, ini sangat memprihatinkan," jelasnya.
Hal tersebut cukup berdampak bagi generasi muda saat ini, namun ternyata berbeda dengan adek-adek generasi terpilih dan terseleksi, dari 180 peserta yang berpendapat Pancasila bisa diubah, diganti atau dihilangkan ternyata ada 5 orang. Hal ini sangat berbeda dengan Hasil Survey Setara Intitute bahwa 83.3 persen siswa SMA berpendapat bahwa Pancasila dapat digantikan dengan Ideologi lain, namun ternyata adik-adik peserta Bootcamp TNI AD berbeda.
Karjono juga memberikan klarifikasi terhadap pernyataan 5 orang peserta yang menyatakan Ideologi Pancasila bisa diubah sesuai dengan UUD 1945. "Hanya batang tubuh UUD 1945 yang dapat diganti, makanya kita mengenal ada amandemen pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, tetapi pembukaan UUD 1945 atau yang dikenal sebagai mukadimah tidak dapat diganti atau diubah, di alinea ke-4 termaktub Pancasila," penjelasan ini menguatkan pengertian bahwa Pancasila tetap sebagai Ideologi negara yang tidak dapat digantikan.
Pada kesempatan tersebut, Karjono juga mengingatkan tentang pentingnya Pancasila sebagai kunci keberagaman bangsa Indonesia. Ia memberikan contoh "Situasi di Suriah, hanya terdapat beberapa suku dengan mayoritas satu agama, namun terjadi perpecahan dan perpecahan di negara tersebut. Sementara itu, di Indonesia, terdapat berbagai macam suku dan agama yang hidup berdampingan secara harmonis dan tetap bersatu. Inilah pentingnya memahami dan mengamalkan Pancasila sebagai panduan hidup dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa." Peserta merespons pesan tersebut dengan antusias, menunjukkan komitmen untuk terus merawat keberagaman Indonesia dengan semangat persatuan.
Terakhir, ia mengingatkan kepada para peserta Bootcamp TNI AD to Gen Z 2023, "Jangan hanya berusaha menjadi superman, jadilah superteam yang mampu bekerja bersama-sama," ucapnya. Menurutnya, semangat kerja sama adalah kunci untuk mencapai tujuan besar bagi bangsa dan negara.
Sebagai penutup, "Saya berharap semoga semangat dan inspirasi dari acara ini akan terus menyala dalam hati adek-adek, memperkuat semangat cinta tanah air dan kesatuan Indonesia. Mari bersatu dalam keberagaman, melestarikan Pancasila, dan bersama-sama menjadi superteam untuk mewujudkan masa depan yang gemilang bagi negeri tercinta," ajaknya. (WEB)