Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Republik Indonesia, Stella Christie, saat mengunjungi SMA Negeri 10 Fajar Harapan, Kota Banda Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Republik Indonesia, Stella Christie, saat mengunjungi SMA Negeri 10 Fajar Harapan, Kota Banda Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Intinya sih...

  • Stella klaim MBG bisa mengasah daya ingat, motivasi, dan semangat belajar anak-anak.

  • MBG sudah diterima 7,3 juta anak hingga Juli 2025, dengan target penerima program bertambah menjadi 20 juta anak sebelum 17 Agustus 2025.

  • SPPG diklaim mampu melayani rata-rata 3.000 orang per hari dan memenuhi 25-35 persen kebutuhan gizi harian.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi meningkatkan kemampuan matematika dan bahasa Inggris siswa jika dikemas melalui cara-cara kreatif seperti belajar sambil makan di sekolah.

Wamen Stella turut memberikan edukasi terkait program MBG saat mengunjungi stan Badan Gizi Nasional (BGN) pada hari kedua Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Jumat, 8 Agustus 2025.

"Setiap hari adalah kesempatan luar biasa bagi anak-anak untuk belajar. Dengan program MBG, anak-anak tidak hanya mendapatkan gizi yang baik, tetapi juga belajar menghitung dan mengenal bahasa Inggris melalui jenis-jenis makanan," ujar Stella dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Sabtu (9/8/2025).

1. Stella klaim MBG bisa mengasah daya ingat

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof Stella Christie dalam agenda Workshop for Women in Science Grassroots in Indonesia 2025 yang diselenggarakan Organization for Woman in Science for the Developing World (OWSD) Indonesia (Dok. Humas Kemendiktisaintek)

Stella juga menjelaskan Program MBG dapat memotivasi, mengasah daya ingat, sekaligus meningkatkan semangat belajar anak-anak.

"Berdasarkan bukti ilmiah, program ini dapat menjadi sarana motivasi dan pemicu untuk mengasah daya ingat serta pengetahuan anak-anak secara efektif," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan tingkat kehadiran siswa di sekolah meningkat hingga 95 persen setelah ada Program MBG.

"Sebelum ada MBG, kehadiran siswa di sekolah itu sekitar 70-80 persen, sekarang berkat MBG jadi 95 persen. Bahkan ada cerita dari Papua, seorang cucu yang awalnya setiap pagi mesti dibangunkan dulu oleh neneknya untuk pergi ke sekolah, sekarang malah si cucu itu yang membangunkan neneknya pagi-pagi karena semangat mau dapat MBG," kata Dadan.

2. MBG sudah diterima 7,3 juta anak hingga Juli 2025

Program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Cimahi (18/04/2025) (Tim Komunikasi Prabowo)

Sementara, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengklaim sudah menyalurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke 7,3 juta anak hingga akhir Juli 2025. Bahkan, ia menargetkan penerima program unggulan itu bisa bertambah menjadi 20 juta anak sebelum 17 Agustus 2025. Lalu, pada akhir tahun 2025, penerima MBG akan menjadi 82,9 juta.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan 7,3 juta penerima mendapatkan MBG lewat 2.375 dapur komunitas gizi (SPPG) aktif. Jutaan penerima itu terdiri dari anak sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui serta santri di pesantren dan sekolah keagamaan.

Purnawirawan jenderal Polri itu diklaim juga telah membuka lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru serta menggandeng UMKM, petani, nelayan dan koperasi lokal dalam ekosistem pelaksanaannya. "Program ini adalah strategi menyeluruh untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia sejak dini," ujar Budi di dalam keterangan tertulis pada Senin (4/8/2025).

3. SPPG diklaim mampu melayani 3.000 orang per hari

Pengawasan kegiatan di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Kabupaten Jembrana.(Dok.Istimewa)

Sedangkan, dapur Sentra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diklaim mampu melayani rata-rata 3.000 orang per hari. Menu MBG disusun berdasarkan 'isi piringku' dan memenuhi 25-35 persen kebutuhan gizi harian.

"Program ini diawasi langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN), pemerintah daerah dan sistem digital nasional untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas," tutur dia.

MBG, kata Budi, diklaim turut memperkuat ketahanan ekonomi melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga, penciptaan jutaan lapangan kerja dan stabilisasi harga pangan lewat pembelian langsung dari produsen rakyat.

"Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal karena kelaparan atau gizi buruk," katanya.

Editorial Team